Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai Makin Pedas Jelang Akhir Tahun, Ini Biang Keroknya

Kementerian Pertanian atau Kementan mengklaim penurunan produksi cabai membuat harga komoditas tersebut perlahan naik jelang akhir tahun.
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian atau Kementan menilai jatuhnya produksi cabai seiring El Nino, membuat pasokan seret, sehingga harga pun merangkak naik jelang akhir tahun.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto membeberkan biang kerok harga cabai melonjak. Sebagaimana diketahui, memasuki pengujung tahun harga cabai mulai merangkak naik.

Menyitir data panel harga pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga cabai per hari ini 30 Oktober 2023 pukul 11.23 WIB mengalami kenaikan harga secara nasional.

Harga cabai merah keriting rata-rata naik 2,54% menjadi Rp49.610 per kilogram. Begitupun dengan harga cabai rawit merah naik 1,06% menjadi Rp64.020 per kilogram.

Prihasto menyebut penurunan produksi menjadi salah satu penyebab harga cabai mulai terkerek naik. Meskipun kenaikan harga cabai dianggap musiman dan hampir terjadi setiap tahun, tapi adanya fenomena El Nino disebut memperparah gejolak pasokan dan harga cabai.

"Hampir rata-rata semuanya mengalami penurunan produksi karena kemarau yang panjang," ujar Prihasto saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Senin (30/10/2023).

Meskipun produksi cabai terpukul, Prihasto menyebut progonosa mereka memproyeksikan produksi cabai surplus. Tahun depan, produksi cabai dibidik naik sekitar 5%, apabila merujuk pada peningkatan produksi rata-rata secara tahunan.

"Prognosa kita di rapat pimpinan bahwa produksi kita tahunan surplus untuk cabai, tapi bulanannya agak berfluktuasi. Kadang produksi tinggi, kadang agak turun. Itu karena musim," ungkapnya.

Selain itu, Prihasto yang saat ini merangkap jabatan sebagai Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan ini pun menyebut persoalan distribusi juga mendorong lonjakan harga cabai. Khususnya distribusi cabai dari daerah sentra produksi ke daerah defisit.

"Ya ini masalah distribusi, ini yang harus kita tegakkan bersama-sama," ucapnya.

Adapun sebagai upaya mengatasi gejolak pasokan dan harga cabai, Prihasto menuturkan, pihaknya juga akan mendorong penanaman cabai di akhir tahun ini. Dia menyebut Kementan, sejak 2 bulan lalu telah menyiapkan 80 juta bibit cabai untuk segera ditanam oleh petani di 38 provinsi.

Adapun bibit cabai yang telah disiapkan mencakup cabai rawit merah, cabai besar termasuk cabai merah keriting.

"Untuk target kurang lebih hampir 80 juta benih cabai bisa ditanam di kurang lebih sekitar 4.000 - 5.000 hektare," ungkap Prihasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper