Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Pede Ekonomi Kuartal III/2025 Tetap Tumbuh Tinggi

Pemerintah optimis ekonomi Indonesia tumbuh tinggi di kuartal III/2025 meski ada ketidakpastian global.
Jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (7/7/2024). Bisnis/Abdurachman
Jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (7/7/2024). Bisnis/Abdurachman
Ringkasan Berita
  • Pemerintah optimis ekonomi kuartal III/2025 tetap tumbuh tinggi meski ada ketidakpastian global, dengan fokus pada stimulus ekonomi untuk menjaga daya beli masyarakat.
  • Eksportir Indonesia telah mengantisipasi tarif resiprokal AS dengan strategi front-loading, dan ekspor diprediksi tetap tumbuh karena tarif yang lebih kompetitif dibandingkan negara lain.
  • Stimulus ekonomi senilai Rp10,8 triliun akan disalurkan pada kuartal III/2025 untuk mendorong konsumsi dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, dengan belanja pemerintah yang diproyeksikan meningkat.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso meyakini perekonomian pada kuartal III/2025 tetap tumbuh tinggi, meski tetap dibayangi ketidakpastian global.

Susi belum mau menyampaikan angka pasti proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2025. Hanya saja, dia menegaskan bahwa pemerintah akan tetap berupaya menjaga daya beli masyarakat dengan stimulus ekonomi.

"Kuartal III kita tetap optimis. Hanya memang beberapa program yang stimulus-stimulus ekonomi juga harus mulai jalan, karena kemarin kan agak telat untuk penyerapannya," ucap Susi di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (28/8/2025).

Selain itu, anak buah Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ini menjelaskan bahwa pemerintah juga terus memantau perkembangan perekonomian global. Ekonomi domestik, sambungnya, juga akan tergantung dengan ekonomi global.

"Cuma, sekali lagi kan banyak faktor di luar kontrol kita kayak global. Kayak gitu kan kita masih nunggu-nunggu. Kemarin misalkan The Fed sudah mulai menyampaikan akan menurunkan [Fed Fund Rate]," ujarnya.

Pada kuartal III/2025 ini atau tepatnya 7 Agustus, tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump ke berbagai negara juga sudah mulai berlaku. Barang-barang impor asal Indonesia sendiri mendapat tarif 19%.

Susi meyakini para eksportir sudah menyampaikan langkah-langkah antisipasi pengenaan tarif resiprokal itu. Dia mencontohkan, banyak yang sudah melakukan front-loading atau memajukan jadwal pengiriman/pembelian barang sebelum tarif berlaku.

Meski sudah ada front-loading pada kuartal I/2025 dan kuartal II/2025, Susi meyakini ekspor Indonesia ke depan akan tetap tumbuh karena mendapat tarif yang cenderung rendah dibandingkan sejumlah negara pesaing lainnya.

"Kan tergantung demand-nya [permintaannya]. Apalagi negara lain enggak bisa segera ke sana, kita lebih kompetitif [tarif resiprokalnya]. Jadi, pasti akan ada naik [ekspor pada kuartal III/2025]. Optimis lah kita," jelasnya.

Stimulus Ekonomi Kuartal III/2025

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pemerintah akan menyalurkan stimulus ekonomi pada kuartal III/2025. 

Stimulus itu akan melanjutkan paket yang telah disalurkan pemerintah untuk mendorong konsumsi masyarakat pada semester I/2025, senilai Rp24,44 triliun. 

"Kemudian untuk triwulan ketiga kita akan terus masih ada Rp10,8 triliun stimulus aktivitas ekonomi yang akan terlaksana di triwulan ketiga," ungkap Sri Mulyani pada konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/8/2025). 

Dia mengatakan stimulus yang akan diberikan ke masyarakat itu diharapkan bisa mendorong momentum pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan ketiga 2025, termasuk Juli dan Agustus.

Bendahara negara juga mengungkap belanja pemerintah bakal terakselerasi pada semester II/2025 usai pertumbuhannya terkontraksi 0,33% sebagaimana laporan Badan Pusat Statistik (BPS). "Diharapkan momentumnya tetap terjaga. Beberapa yang memberikan optimisme tentu saja karena belanja pemerintah mulai terakselerasi."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro