Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Ekonomi dan Peluang Bisnis Koperasi Desa

Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) berpotensi menggerakkan ekonomi lokal dengan layanan seperti gerai sembako, klinik, hingga simpan pinjam.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat mengunjungi salah satu gerai Kopreasi Desa Merah Putih di Kota Malang/ dok.Komdigi
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat mengunjungi salah satu gerai Kopreasi Desa Merah Putih di Kota Malang/ dok.Komdigi
Ringkasan Berita
  • Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) berpotensi menggerakkan perekonomian lokal dengan layanan yang memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti gerai sembako, klinik, apotek, simpan pinjam, dan pergudangan.
  • Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendukung KDMP dengan pelatihan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan koperasi.
  • Bisnis KDMP dinilai menguntungkan karena menjual kebutuhan dasar dengan harga terjangkau dan langsung dipasok oleh produsen BUMN, serta memanfaatkan potensi ekonomi lokal.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Unit usaha Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) berpotensi menggerakan perekonomian rakyat dengan sejumlah layanan yang langsung menyentuh kebutuhan warga.

Cita-cita pemerintah memutar roda perekonomian mulai dari lapis bawah atau pada tingkat kelurahan dan desa sangat mungkin terjadi.

Melansir laman resmi merahputih.kop.id pada Jumat (22/8/2025), pembentukan KDMP terdiri dari pendirian koperasi baru, pengembangan koperasi yang telah ada (eksisting), dan revitalisasi koperasi yang tidak aktif.

Dalam catatan Bisnis, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kementerian Hukum (Kemenkum) mencatat sebanyak 80.068 KDMP telah berbadan hukum.

Sejumlah kementerian, termasuk Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), gotong royong untuk menyukseskan program tersebut. 

Komdigi memberikan pelatihan pembukuan digital kepada pengurus Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) untuk mewujudkan pengelolaan keuangan koperasi yang efisien dan transparan.

Pengelolaan keuangan yang efisien menjadi dasar bagi koperasi untuk terus berkembang. Digitalisasi juga akan banyak membantu koperasi mulai dari mencari ide hingga membuka akses pasar.

Menkomdigi Meutya Hafid mengatakan penerapan pembukuan secara digital akan mengurangi kerumitan dan potensi kesalahan saat melakukan pencatatan transaksi. 

"Kami buat pelatihan dan upskilling untuk digitalisasi koperasi agar layanan-layanan yang dilakukan ini juga bisa berbasis digital supaya lebih efisien dan transparan," ujar Menkomdigi Meutya Hafid di KDMP Karangbesuki, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (21/08/2025).

Materi pelatihan ini, lanjutnya, merupakan salah satu jenis pelatihan yang menargetkan para pengurus KDMP di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang tingkat literasi digitalnya sudah baik.

Pelatihan digital diberikan sesuai dengan kurikulum kondisi daerah masing-masing.

Sebanyak 15 KDMP di Kota Malang menjadi pilot project untuk pelatihan ini. Kota Malang dipilih sebagai percontohan karena sudah memiliki banyak UMKM yang memanfaatkan teknologi digital.

Komdigi juga memastikan ketersediaan infrastruktur digital, baik 4G maupun 5G, yang mumpuni untuk mendukung program KDMP.

Unit Usaha

Sementara itu, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan pihaknya telah memilih dan menyiapkan model bisnis usaha KDMP secara matang.

Pemilihan model bisnis KDMP merujuk pada kebutuhan masyarakat dan potensi ekonomi lokal.

“Jenis usaha yang dipilih oleh KDMP tidak dilakukan secara asal. Semua dirancang berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat desa dan kelurahan, serta potensi ekonomi lokal yang bisa digerakkan secara kolektif,” kata Budi Arie kepada Bisnis

Budi mengatakan unit usaha akan mengikuti perkembangan atau perekonomian yang bergerak di wilayah tempat KDMP beroperasi. 

Unit usaha akan menjawab kebutuhan warga, memperkuat perekonomian lokal, dan memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.

Adapun beberapa contoh unit usaha KDMP adalah sebagai berikut:

Gerai Sembako

Gerai Sembako KDMP menjual berbagai macam kebutuhan pokok seperti makanan, minuman, dan produk lainnya dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

Di Tuban, gerai sembako KDMP turut menampung hasil panen petani untuk dijual ke masyarakat. Sebagai contoh, beras hasil panen petani yang telah diolah, masuk ke gerai KDMP untuk dijual kembali kepada masyarakat. 

Melalui gerai ini, pemerintah berupaya menggerakan ekonomi rakyat dengan menyediakan kebutuhan sehari-hari.

Gerai Klinik & Apotek Desa

KDMP tidak hanya berfokus menghadirkan kebutuhan pokok masyarakat. KDMP juga berupaya meningkatkan kualitas kesehatan warga melalui gerai klinik dan apotek desa. 

Gerai klinik dan apotek menghadirkan obat-obatan yang lengkap dan terjangkau bagi masyarakat. Gerai juga dapat menjadi tempat bagi warga untuk berkonsultasi dan mendapat informasi seputar kesehatan.

Gerai Simpan Pinjam

Gerai simpan pinjam menyediakan modal usaha dan pinjaman bagi anggota secara transparan dengan prinsip saling menguatkan. Dana koperasi berasal dari simpanan anggota yang kemudian dikelola.

Unit simpan pinjam memiliki misi untuk meningkatkan kesejahteraan dan sosial para anggota yang tergabung di koperasi.

Gerai Pergudangan & Logistik

Unit pergudangan berperan untuk membantu petani menyimpan hasil panen secara aman dan terjangkau. Sementara itu, jika petani ingin mengirimkan hasil panennya ke pasar dapat menggunakan kendaraan yang tersedia.

Budi mengatakan nantinya, semua unit KDMP akan menjalankan semua bisnis usaha secara bertahap. KDMP akan mengoptimalisasi potensi sumber daya yang ada di desa atau kelurahan.

Dihubungi terpisah, Peneliti dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Eliza Mardian melihat KDMP bisa mendatangkan keuntungan, lantaran harga barang yang dijual lebih terjangkau dan murah. Apalagi, sektor usaha yang dijalankan KDMP umumnya adalah kebutuhan dasar masyarakat.

Di samping itu, bisnis usaha yang dijalankan KDMP juga langsung dipasok oleh produsen pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tanpa perantara.

Perinciannya, Perum Bulog untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), gas LPG dari Pertamina Patra Niaga, hingga pupuk dari PT Pupuk Indonesia (Persero).

“Sehingga [KDMP] pasti selalu dibutuhkan dan harga relatif lebih murah karena langsung dari produsen,” kata Eliza kepada Bisnis.

Selain itu, Eliza menambahkan, masyarakat juga bisa lebih mudah menjangkau KDMP. Hal ini mengingat di setiap desa/kelurahan akan ada KDMP. 

“Jadi ini akan menarik masyarakat untuk berbelanja ke KDMP. Ini memanfaatkan pasar lokal yang ada,” tuturnya.

Dia juga memperkirakan bisnis yang dijalankan KDMP akan mengantongi keuntungan. Sebab, usaha yang dijalankan untuk menyokong kebutuhan dasar rumah tangga.

“Intinya yang dijual itu pasti untung karena produk yang memang kebutuhan dasar,” ujarnya.

Namun, sambung dia, keuntungan tersebut bisa terus dikembangkan atau tidak sangat bergantung dari tata kelola dan transparansi data penjualan dan dana setiap KDMP. 

Untuk gerai sembako, misalnya. Jika memperhitungkan rata-rata jumlah populasi di desa/kelurahan dan kebutuhan konsumsi, misalnya, untuk 500 rumah tangga yang membeli sembako seperti beras, minyak goreng, hingga telur bisa mengantongi omzet sekitar Rp500–Rp600 juta per tahun.

Eliza memperkirakan keuntungan rata-rata yang bakal diraup KDMP mencapai 10% atau sekitar Rp50 juta dalam setahun.

Begitu pula dengan bisnis apotek desa. “Misal, asumsi 50% warga sakit ringan setiap bulannya, mereka belanja rata-rata Rp20.000, jika apotek ambil keuntungannya 15%, maka keuntungannya bisa Rp30-60 jutaan per tahun,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro