Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Makin Pedas, Mentan Amran Minta Tanam Cabai di Pekarangan

Mentan Amran mengusulkan gerakan tanam cabai di pekarangan untuk menyiasati harga yang makin tinggi.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (25/10/2023) - BISNIS/Ni Luh Angela.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (25/10/2023) - BISNIS/Ni Luh Angela.

Bisnis.com, JAKARTA -  Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan sejumlah upaya untuk menghadapi lonjakan harga cabai yang mulai terjadi di akhir tahun ini.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan menggalakan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) untuk mengantisipasi gejolak harga cabai di pasaran. Peningkatan ketahanan pangan cabai di tingkat rumah tangga menjadi langkah jitu menjaga stabilitas pasokan dan harga.

"Nanti kita ada pertemuan bahas itu [lonjakan harga cabai]. Kita akan galakan KRPL, itu solusi terbaik. Cabai ditanam di pekarangan," ujar Amran saat ditemui di Kantor Kementan, Senin (30/10/2023).

Menyitir data panel harga pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga cabai per hari ini 30 Oktober 2023 pukul 11.23 WIB mengalami kenaikan harga secara nasional. Harga cabai merah keriting rata-rata naik 2,54% menjadi Rp49.610 per kilogram. Begitupun dengan harga cabai rawit merah naik 1,06% menjadi Rp64.020 per kilogram.

Direktur Jenderal Hortikultura, Kementan, Prihasto Setyanto juga akan mendorong penanaman cabai di akhir tahun ini. Sejak 2 bulan lalu Kementan telah menyiapkan 80 juta bibit cabai untuk segera ditanam oleh petani di 38 provinsi.

Adapun bibit cabai yang telah disiapkan mencakup cabai rawit merah, cabai besar termasuk cabai merah keriting.

"Untuk target kurang lebih hampir 80 juta benih cabai bisa ditanam di kurang lebih sekitar 4.000 - 5.000 hektare," kata Prihasto.

Prihasto yang saat ini juga merangkap sebagai Plt Sekjen Kementan menggantikan Kasdi Subagyono, memproyeksikan produksi cabai di tahun depan akan naik sekitar 5%. Proyeksi itu merujuk dari data rata-rata peningkatan produksi cabai tahunan sekitar 3%-5%.

"Prognosa kita di rapat pimpinan bawah produksi kita tahunan surplus untuk cabai, tapi bulanannya agak berfluktuasi. Kadang produksi tinggi, kadang agak turun. Itu karena musim," ucapnya.

Prihasto pun membeberkan penyebab harga cabai saat ini mulai merangkak naik. Menurutnya, fenomena kenaikan harga cabai merupakan fenomena musiman yang terjadi menahun. Apalagi, kata dia, tahun ini Indonesia yang juga terdampak El Nino mengalami penurunan produksi.

Selain itu, persoalan distribusi cabai dari daerah surplus ke daerah defisit, kata dia, kerap mendorong kenaikan harga cabai di masyarakat.

"Hampir rata-rata semuanya mengalami penurunan produksi karena kemarau yang panjang. Coba naik [harga cabai] kan paling baru Rp40.000 - Rp50.000 [per kilogram]. Kalau di petani [harga cabai] kan masih di kisaran Rp40.000 - Rp50.000 sekarang," tutur Prihasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper