Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II memilih untuk bersikap konservatif pada 2023 dengan membidik target 71 juta penumpang.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menuturkan saat ini masih membahas rencana RKAP 2023. Namun, sejauh ini, perseroan masih optimistis pada 2023, meski dihadapkan persoalan resesi global, krisis energi, dan lainnya. Kondisi ini tentunya bakal berdampak signifikan terhadap kenaikan harga avtur.
Oleh karenanya, di samping pendekatan optimistis, AP II juga telah menyiapkan skenario konservatif. Salah satunya adalah untuk ekspansi pengembangan infrastruktur yang masih memprioritaskan pengembangan bisnis. Objek pengembangan bandara dilakukan dengan usaha kemitraan strategis.
Awaluddin memproyeksikan pada akhir tahun 2022 masih bisa mencapai target jumlah penumpang sebesar 60 juta penumpang. Saat ini, khusus untuk bandara Soetta, tingkat pemulihan sudah mencapai 81 persen. Namun apabila digabung dengan bandara yang dikelola oleh AP II lainnya, tingkat pemulihan AP II baru mencapai sebesar 69 persen sampai 71 persen.
AP II pun membidik tingkat pemulihan pada 2023 bisa mencapai 89 persen. Guna mencapai target itu, maka setidaknya AP II harus mengejar target sebesar 71 juta penumpang.
“Jadi kami optimis dengan didukung kehati-hatian dan konservatif pada 2023 menargetkan sebanyak 71 juta penumpang. Angka tersebut apabila dibandingkan dengan pada 2019, maka tingkat pemulihan sudah mendekati 89 persen,” paparnya, Kamis (17/11/2022).
Baca Juga
Dengan demikian, pada tahun depan dengan mencapai 71 juta penumpang, tingkat pemulihan bandara yang dimiliki oleh AP II sudah lebih baik. Pada 2023, operator bandara pelat merah tersebut akan mempercepat proses pemulihan tersebut dan melakukan usaha baru untuk merestrukturisasi keuangan.
Awaluddin memperkirakan tantangan utama yang masih dihadapi oleh industri penerbangan adalah terkait dengan pemulihan kapasitas penerbangan yang membutuhkan waktu bagi maskapai untuk merestorasi jumlah pesawatnya. Namun demikian, Awaluddin berpendapat tidak akan ada persoalan dari sisi tingkat permintaan.