Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AHY Blak-blakan soal Tarif Trump: This is Not April Mop & Hoax!

Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengatakan kebijakan tarif trump bakal berdampak luas dan hal tersebut bukan hoax.
Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI), Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dalam acara diskusi bertajuk “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global”, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (13/4/2025)/BISNIS-Annisa Nurul Amara
Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI), Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dalam acara diskusi bertajuk “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global”, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (13/4/2025)/BISNIS-Annisa Nurul Amara

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menganggap risiko resesi global di tahun ini berpotensi meningkat tajam imbas adanya kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menurutnya, hal tersebut dapat terjadi lantaran kenaikan tarif yang diumumkan Trump itu berdampak signifikan terhadap pasar keuangan maupun sektor riil.

Adapun, hal ini dia sampaikan langsung dalam acara diskusi yang digelar TYI yang bertajuk Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (13/4/2025).

Unfortunately, this is not an April Mop. This is not a hoax. Ini adalah fakta baru dunia. Kebijakan sepihak Amerika Serikat ini tentu bisa membawa dunia menuju dua arah yang ekstrem,” tuturnya. 

Ketum Partai Demokrat itu menjabarkan dua arah ekstrem tersebut. Pertama, potensi terjadinya perlawanan kolektif di mana negara-negara akan menjauhi dominasi AS dan memabngun blok ekonomi baru.

“Yang kedua, jika kebijakan ini terbukti efektif maka dunia justru akan semakin tunduk pada satu kekuatan yang semakin hegemonik, yaitu Amerika Serikat,” ucapnya.

Namun demikian, imbuhnya, apapun yang terjadi ke depannya yang pasti dunia menghadapi risiko fragmentasi bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga secara politik dan keamanan.

“Satu hal yang pasti kita menghadapi risiko fragmentasi bukan hanya secara ekonomi, tapi juga secara politik dan keamanan aliansi baru akan terbentuk. Polarisasi akan semakin tajam konflik lama berpotensi membesar,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper