Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Tekanan Tarif AS, India-Rusia Tingkatkan Kerja Sama Dagang

India dan Rusia berencana meningkatkan perdagangan hingga US$100 miliar dalam lima tahun dengan mengurangi hambatan tarif, di tengah ketegangan dengan AS.
Bendera Rusia di sebuah kapal yang berada di St Petersburg, Rusia. / Bloomberg-Andrey Rudakov
Bendera Rusia di sebuah kapal yang berada di St Petersburg, Rusia. / Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA — India dan Rusia menargetkan peningkatan perdagangan tahunan hingga US$100 miliar dalam lima tahun, dengan memangkas hambatan tarif di tengah ketegangan kedua negara dengan Amerika Serikat.

Melansir Bloomberg pada Kamis (21/8/2025), Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar dalam kunjungannya ke Moskow mengatakan, kedua negara perlu menghapus hambatan dagang serta mengurangi batasan non-tarif guna mencapai target tersebut. 

Tanpa menyebut langsung AS dan kebijakan dagangnya, Jaishankar menegaskan dalam forum bisnis India-Rusia di Moskow bahwa ketidakpastian global yang kian meningkat menekankan pentingnya memiliki mitra yang andal dan stabil.

“Kita semua sadar bahwa pertemuan ini berlangsung di tengah situasi geopolitik yang kompleks. Para pemimpin kita tetap menjalin komunikasi erat dan rutin,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jaishankar juga mendorong India dan Rusia untuk memperluas diversifikasi perdagangan, meningkatkan kemitraan usaha patungan, serta memperbanyak pertemuan guna menyelesaikan hambatan, termasuk soal sistem pembayaran.

Sebagai informasi, saat ini Rusia merupakan mitra dagang terbesar keempat India, sementara India tercatat sebagai mitra dagang terbesar kedua bagi Rusia.

Kunjungan Jaishankar menjadi bagian dari rangkaian diplomasi dengan sesama anggota pendiri kelompok BRICS. Negara-negara berkembang tersebut sama-sama menghadapi tarif tinggi serta ancaman perdagangan dari Presiden AS Donald Trump.

Jaishankar berada di Moskow selama tiga hari untuk dialog bilateral tahunan, yang disebut akan membuka jalan bagi kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke India akhir tahun ini.

India sendiri semakin menjauh dari AS akibat ancaman tarif. Perdana Menteri Narendra Modi bahkan memuji Putin sebagai sahabat usai melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia pekan ini. 

Selain itu, New Delhi juga memperkuat hubungan dengan China. Modi dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Beijing pada akhir Agustus—perjalanan pertamanya ke negara tersebut dalam tujuh tahun—untuk bertemu Presiden Xi Jinping.

Trump dan pejabat administrasinya kerap mengkritik India karena terus membeli minyak Rusia, yang dinilai membantu Putin membiayai perang di Ukraina. Trump telah mengenakan tarif 25% terhadap produk India dan mengancam menggandakan tarif tersebut menjadi 50% pada 27 Agustus 2025, yang berpotensi membuat ekspor tahunan India ke AS senilai US$85 miliar kehilangan daya saing.

India menilai kebijakan tarif itu tidak masuk akal dan menegaskan haknya untuk membeli dari sumber termurah. Minyak Rusia dinilai lebih menguntungkan karena dapat dibeli dengan harga diskon, sehingga menjadi instrumen penting dalam menjaga inflasi domestik tetap terkendali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro