Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kereta Cepat Ditarget Beroperasi 1 Oktober, MTI: Wajib Pastikan Aspek Keamanan

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung tidak perlu terburu-buru dan wajib memastikan aspek keselamatan.
angkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC
angkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC

Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung harus mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan moda transportasi ini dibandingkan dengan pemenuhan tenggat waktu operasi.

Meski demikian, pengunduran masa operasional juga memiliki beberapa kelemahan, seperti hilangnya potensi pendapatan.

Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota MTI Pusat Aditya Dwi Laksana mengatakan, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta pihak terkait lainnya wajib memastikan keamanan kereta cepat sebelum dioperasikan secara luas untuk masyarakat.

Aditya mengatakan, pemerintah tidak perlu terlalu terpaku dengan waktu peresmian dan pengoperasian kereta cepat yang saat ini ditarget pada 1 Oktober 2023. Dia menuturkan, kereta cepat harus memenuhi standar-standar kelayakan operasi mulai dari sarana, prasarana, hingga kompetensi sumber daya manusia (SDM). 

“Tidak ada kebutuhan harus sesuai deadline, menurut saya yang penting keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta cepatnya. Karena ini merupakan teknologi perkeretaapian yang baru di Indonesia,” kata Aditya saat dihubungi, dikutip Kamis (7/9/2023).

Aditya melanjutkan, kunci pengoperasian kereta cepat ada di Kemenhub, tepatnya pada Ditjen Perkeretaapian. Dia mengatakan, Kemenhub harus melakukan penilaian dan kajian terkait kelayakan operasi kereta cepat secara komprehensif sebelum mengeluarkan sertifikan kelaikan operasinya.

Di sisi lain, penundaan pengoperasian kereta cepat yang berlarut-larut juga memiliki dampak negatif. Aditya menjelaskan, semakin lama Kereta Cepat Jakarta Bandung beroperasi, maka peluang KCIC untuk meraih pendapatan dari penjualan tiket pun akan ikut tertunda.

Selain itu, KCIC juga harus mengeluarkan biaya tetap (fixed cost) untuk kebutuhan seperti gaji pegawai. Dengan minimnya pendapatan yang masuk selama pengunduran masa operasi, kondisi keuangan perusahaan pun akan terdampak negatif.

“Sebaiknya untuk pengoperasian nantinya sesuai dengan realita di lapangan saja. Toh, ini juga sudah berkali-kali mundur dari Juni, kemudian ke Agustus, September, sampai saat ini ke Oktober,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper