Pertama, mendorong perilaku efisien di antaranya dengan memanfaatkan teknologi. Kedua, inovasi untuk mencari potensi bisnis lain sehingga tidak hanya bisa melayani satu fokus bisnis saja.
"Tingginya persaingan di last mile tentu membuat banyak perusahaan harus berinovasi dan mencari potensi bisnis lain jadi menurut saya kemungkinan akan menjadi opportunity baru buat perusahaan logistik," ujarnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Agustus-September 2022, Deliveree menjadi salah satu platform logistik yang diminati oleh masyarakat meskipun masih di bawah platform lainnya seperti Gojek (GoSend) dan Grab (GrabExpress). Pangsa pasar Deliveree sebesar 5,4 persen.
Indef menemukan bahwa layanan logistik online tumbuh seiring dengan perkembangan positif perdangan online melalui aplikasi e-commmerce, media sosial, atau media online lainnya,
Di sisi lain, 61 persen dari responden survei merupakan pengguna layanan logistik online juga menggunakan platform pesan instan. Contohnya, melalui WhatsApp, Facebook Messenger, Telegram, dan lain-lain untuk berjualan secara daring.
Para pedagang daring yang memanfaatkan media sosial sebagai media penjualan utamanya, atau social seller, ikut mengerek jumlah permintaan layanan logistik online.
Baca Juga
Adapun survei untuk pengguna platform logistik online itu dilakukan di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya terhadap 1.155 responden. Seluruhnya merupakan pedagang yang memanfaatkan media sosial untuk berjualan, dengan karakteristik 41 persen laki-laki dan 59 persen perempuan.
Usia terbanyak responden yakni berada di rentang 18-29 tahun (45,83 persen) dan 30-41 tahun (41,67 persen). Pendapatan per bulan rata-rata responden berada di rentang Rp2,5 juta sampai dengan Rp5 juta (31,58 persen persen), dan Rp5 juta hingga Rp10 juta (28,95 persen).