Bisnis.com, JAKARTA - Deliveree, melihat adanya peluang bisnis pada tahun depan di tengah ancaman dampak pelemahan ekonomi. Perusahaan jasa pengiriman dan kargo ini memprediksi bisa mengambil pangsa pasar angkutan truk dan kargo, ketika perusahaan membatasi penambahan pembelian armada.
Menurut Co-Founder dan Chief Operating Officer (COO) Deliveree Tom Kim, perusahaannya bakal meraup keuntungan kendati terjadi pelambatan yang dialami oleh perusahaan-perusahaan pengguna jasa.
Peluang tersebut, ujar Tom, bisa didapatkan ketika perusahaan-perusahaan pengguna jasa atau pemilik barang memutuskan untuk menahan pembelian kendaraan angkutan sendiri. Apalagi saat adanya ancaman pelambatan ekonomi di 2023.
Kemudian, ketika perusahaan pengguna jasa ragu untuk menandatangani kontrak jangka panjang dengan perusahaan angkutan, maka ada peluang mereka beralih ke Deliveree.
"Ketika pemilik usaha mencari elastisitas dalam operasional pengiriman kargo dan trucking dalam masa ketidakpastian, Deliveree tumbuh," jelas Tom kepada Bisnis.com, dikutip Rabu (14/12/2022).
Di sisi lain, Tom juga menilai bisnis logistik di Indonesia masih prospektif, khususnya pada jasa pengiriman truk dan kargo yang menjadi spesialisasi perusahaan. Hal itu, terangnya, tercermin dari 10 bulan pertama 2022.
Baca Juga
"Selama enam tahun beroperasi di Indonesia, secara konsisten, kami menggunakan inbound customer lead sebagai salah satu indikator yang paling dapat diandalkan untuk performa 12 bulan ke depan. 10 bulan pertama di tahun ini, kami telah melihat prospek masuk pelanggan tumbuh sebesar 90 persen," terangnya.
Tren pertumbuhan pada tahun ini diharapkan bisa terulang pada 2023, khususnya berkat permintaan terhadap angkutan truk dan kargo.
Adapun segmen transportasi yang memiliki pertumbuhan terpesat oleh Deliveree yakni pengiriman trucking jarak jauh (long-distance trucking), dengan truk komersial berkapasitas 8 sampai 20 ton.
Di sisi lain, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) memprediksi potensi jasa pengiriman ekspres masih akan prospektif lantaran dipicu tren belanja online, yang diperkirakan masih tumbuh tahun depan.
Namun, Ketua Umum Asperindo Mohammad Feriadi menyebut para pelaku jasa pengiriman perlu melakukan dua hal guna mampu bertahan menghadapi ancaman dampak resesi dunia tahun depan.