Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca Kemacetan Tanjung Priok, IPC Terminal Petikemas Lakukan Hal Ini

IPC Terminal Petikemas menerapkan Terminal Booking System di Tanjung Priok untuk mengurangi kemacetan, meningkatkan efisiensi, dan mendukung target operasional 2025.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal 2 IPC Petikemas pada Rabu (20/8/2025)./RMA
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal 2 IPC Petikemas pada Rabu (20/8/2025)./RMA
Ringkasan Berita
  • IPC Terminal Petikemas menerapkan Terminal Booking System (TBS) untuk mengatur jadwal kedatangan truk, mengurangi penumpukan, dan meningkatkan efisiensi operasional di Pelabuhan Tanjung Priok.
  • Transformasi digital melalui TOS Nusantara dilakukan untuk mempercepat, meningkatkan transparansi, dan memudahkan akses layanan bagi pengguna jasa.
  • Inisiatif strategis hingga 2025 mencakup penerapan Join Gate, pembangunan Container Scanner, dan peningkatan kompetensi SDM untuk mencapai target trafik petikemas dan pendapatan yang telah ditetapkan.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - IPC Terminal Petikemas (IPC TPK), anak usaha subholding Pelindo Terminal Petikemas, terus berbenah pasca kemacetan horor di Tanjung Priok April lalu. IPC TPK mulai menerapkan Terminal Booking System (TBS) untuk mengatur jadwal kedatangan truk di area kerja Pelabuhan Tanjung Priok.

Selain bagian dari evaluasi, penerapan sejumlah inovasi ini juga demi mengejar target pertumbuhan kinerja operasional perusahaan.

Dengan sistem ini, penumpukan di pelabuhan dapat dikurangi, efisiensi operasional meningkat, waktu tunggu truk berkurang, serta konsumsi bahan bakar dan polusi ditekan.

“Selain TBS, IPC TPK juga mengembangkan berbagai inovasi digital, melalui TOS Nusantara yang mengintegrasi data pergerakan petikemas di bawah Pelindo Terminal Petikemas. Transformasi digital ini ditujukan agar layanan lebih cepat, transparan, dan mudah diakses pengguna jasa,” kata Direktur Utama IPC TPK, Guna Mulyana, dalam paparan media di Jakarta, Rabu (20/8).

Pada 2025 IPC TPK menjalankan inisiatif strategis seperti Penerapan Join Gate, Pembangunan Container Scanner, Standarisasi Operasi (Planning and Control), Implementasi sistem TOS Nusantara, Peningkatan Kompetensi dan Kapabilitas SDM serta Optimalisasi Aset.

Inisiatif tersebut dilakukan dalam rangka mencapai target trafik petikemas sebesar 3.504.423 TEUs dan pendapatan Rp2,9 triliun pada 2025.

IPC TPK menghadapi tantangan untuk menjaga Yard Occupancy Ratio (YOR) di bawah 65% di Pelabuhan Tanjung Priok, sesuai kebijakan otoritas pelabuhan. Pembatasan YOR ini bertujuan mencegah penumpukan antrian truk petikemas yang dapat menghambat arus barang.

“Kami akan terus berfokus pada peningkatan layanan, membuka layanan tambahan rute, serta digitalisasi sehingga pelabuhan semakin efisien,” ujarnya.

SM Operasi IPCTPK Rudi Dwinanda menerangkan kini IPC TPK menerapkan standar waktu truk peti kemas berada di terminal pelabuhannya mesti di bawah 60 menit.

"Ada beberapa hal yang kami buat mulai dari membuat tim gabungan antara seluruh entitas terminal yang berada di wilayah Tanjung Priuk untuk berkoordinasi dan mengelola kawasan terhadap kedatangan truk-truk yang datang ke area Tanjung Priuk," terangnya.

Kemudian, bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia, IPC TPK juga menerapkan TBS, yang menjadi salah satu langkah juga komitmennya. Melalui layanan ini, pemilik truk setelah melakukan pemesanan dapat memasukkan pula perkiraan jadwal kedatangan truknya, sehingga seluruh truk yang menuju maupun berada di terminal Pelabuhan dapat diketahui jumlahnya secara pasti.

"Kami menambahkan jam booking kedatangan, itu aja. Dan itu durasinya masih di 8 jam, jadi ketika mereka datang sesuai dengan booking di rentang 8 jam itu itu ada keterangan mereka on time," tuturnya.

IPC TPK juga kini menerapkan standar pelayanan maksimal 60 menit bagi truk yang sudah ada di dalam terminal. Pengawasannya pun dilakukan secara real time.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro