Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah EV: Harita Nickel Manfaatkan Limbah Limonit, dari Tutup Tambang hingga Media Tanam

Harita Nickel juga menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk meneliti pemanfaatan dari tailing smelter HPAL.
Harita Nickel memanfaatkan tailing sebagai limbah dari smelter HPAL untuk menutup kembali lubang bekas tambang perusahaan atau backfill pada fasilitas Dry Stack Tailing Facility (DSTF)/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Harita Nickel memanfaatkan tailing sebagai limbah dari smelter HPAL untuk menutup kembali lubang bekas tambang perusahaan atau backfill pada fasilitas Dry Stack Tailing Facility (DSTF)/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, MALUKU UTARA – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel memastikan proses pengelolaan limbah sisa pengolahan nikel dilakukan dengan optimal. Salah satunya yakni limbah limonit dari proses High Pressure Acid Leach (HPAL) yang menghasilkan nikel dan kobalt sulfat.

Head of Technical Support Harita Nickel Rico Windy Albert mengatakan, salah satu kegiatan operasi NCKL adalah mengolah bijih nikel dengan kadar rendah atau limonit menjadi beberapa produk yaitu Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), nikel sulfat, dan kobalt sulfat. Proses ini dilakukan menggunakan teknologi pengolahan dan pemurnian bernama High Pressure Acid Leach (HPAL).

Adapun, limbah hasil pengelolaan nikel dengan teknologi ini akan berbentuk tanah lumpur yang disebut tailing. Dia menjelaskan, tailing tersebut saat ini dimanfaatkan untuk menutup kembali lubang bekas tambang perusahaan atau backfill pada fasilitas Dry Stack Tailing Facility (DSTF).

Rico menuturkan, fasilitas DSTF tersebut dulunya merupakan beberapa lubang bekas tambang perusahaan. Fasilitas pengelolaan limbah ini memiliki total luas sekitar 194,2 hektare yang disebut dapat menampung tailing hasil pengolahan nikel sebesar 25 juta meter kubik atau setara dengan 49 juta ton.

“Dengan luas saat ini, estimasi kita fasilitas DSTF ini akan penuh pada 2027 mendatang,” kata Rico saat ditemui Tim Jelajah EV di Kawasi, Pulau Obi, Maluku Utara pada Rabu (6/12/2023).

Dia menjelaskan, lumpur yang keluar dari proses pengolahan nikel pada smelter perusahaan dialihkan ke fasilitas DSTF untuk diolah pada mesin filter press. Hal tersebut dilakukan untuk memisahkan tanah dan air pada lumpur agar tidak mencemari lingkungan.

Adapun, fasilitas DSTF juga dilengkapi dengan sistem drainase yang terdiri atas sub-drain, intermediate drain dan vertical drain untuk mengalirkan air sisa pengolahan nikel ke kolam pengumpul lindi. Sistem tersebut juga mencegah menyatunya aliran antara air limbah pengolahan dan air hujan yang ada.

Rico melanjutkan, tanah yang telah diproses melalui mesin filter press akan memiliki karakteristik seperti tanah lempung. Tanah itu akan keluar pada saluran yang tersedia dan kemudian akan dibawa oleh alat-alat berat untuk dikelola pada lubang bekas tambang tersebut.

Dia menuturkan, tailing dari hasil pengelolaan nikel saat ini masih dikategorikan sebagai limbah B3. Namun, dia menyebut tanah yang diproses pada fasilitas DSTF perusahaan tidak memiliki zat kimia berbahaya.

Perusahaan bahkan juga tengah mengkaji kemungkinan penggunaan lain tailing hasil olahan nikel ini. Rico menuturkan, perusahaan telah mengirimkan sampel tanah tailing tersebut ke sejumlah lembaga riset di antaranya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Balai Keramik, dan pusat kajian metalurgi pada salah satu universitas di Indonesia.

Sementara itu, secara internal NCKL juga tengah melakukan kajian terhadap potensi penanaman kembali pada tanah limbah tersebut. Hal ini dilakukan dengan menanamkan sejumlah tumbuhan pada sepetak tanah yang merupakan limbah tailing sisa pengolahan nikel.

“Harapanya karena daerah laterit ini miskin unsur hara, kalau nantinya direklamasi kita tidak perlu memobilisasi top soil, jadi bisa langsung ditanami,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper