Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membantah program makan bergizi gratis alias MBG menyedot 44,2% dari total anggaran pendidikan 2026 sebesar Rp757,8 triliun.
Sri Mulyani mengakui bahwa anggaran program MBG mencapai Rp335 triliun pada tahun depan, seperti yang tercantum dalam RAPBN 2026. Kendati demikian, alokasi anggaran itu tidak semuanya berasal dari dana pendidikan.
"Yang dikategorikan anggaran pendidikan karena penerimanya adalah para siswa, itu adalah sebesar Rp223,6 triliun. Jadi tidak seluruh Rp335 triliun adalah anggaran pendidikan," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Kamis (21/8/2025).
Dengan demikian, program MBG menyedot 29,5% dari total anggaran pendidikan pada 2026—bukan 44,2%. Sementara itu, porsi anggaran MBG lainnya berasal dari anggaran kesehatan sebesar Rp24,7 triliun.
Total anggaran kesehatan dalam RAPBN 2026 sendiri ditetapkan sebesar Rp244 triliun. Artinya, program MBG menyedot 10,1% dari total anggaran kesehatan pada tahun depan.
Kemudian, Rp19,7 triliun akan digunakan untuk fungsi ekonomi. Hanya saja, Sri Mulyani tidak menjelaskan fungsi ekonomi yang dimaksud.
Baca Juga
Sedangkan sisa Rp67 triliun akan masuk ke dana cadangan atau below the line. Menurut Sri Mulyani, dana cadangan yang mencapai 20% dari total anggaran MBG itu untuk memastikan azas kehati-hatian dan efektivitas apabila terjadi hal tak terduga.
Adapun target sasaran penerima manfaat program MBG pada tahun depan mencapai 82,9 juta orang. 71,9 juta di antara merupakan siswa santri, dan sisanya adalah ibu hamil/menyusui serta balita.