Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhirnya, Sri Mulyani Kerek Anggaran Kesejahteraan Guru dari Rp179 T ke Rp275 T

Sri Mulyani menaikkan anggaran kesejahteraan guru dalam RAPBN 2026 dari Rp179 T ke Rp275 T untuk gaji, tunjangan, dan penguatan kompetensi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan kepada wartawan terkait RAPB dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025).  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan kepada wartawan terkait RAPB dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati 'merevisi' alokasi anggaran untuk kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga pendidik dalam RAPBN 2026, yang awalnya Rp178,7 triliun menjadi Rp274,7 triliun.

Sebelumnya, dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RAPBN 2026 pada Jumat (15/8/2025), Sri Mulyani menyampaikan bahwa "untuk gaji guru, penguatan kompetensi dan kesejahteraan guru serta dosen dialokasikan sebesar Rp178,7 triliun.

Menariknya setelah terjadi polemik, dalam rapat paripurna DPR dan rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR pada Kamis (21/8/2025), Sri Mulyani menyatakan bahwa "alokasi anggaran APBN untuk gaji guru, dosen, tenaga pendidikan, dan penguatan kompetensi serta kesejahteraan guru serta dosen adalah mencapai Rp274,7 triliun."

Artinya, ada perbedaan nominal alokasi anggaran untuk kesejahteraan guru, dosen, tenaga yang disampaikan oleh bendahara negara itu dalam selang waktu sepekan. Ketika dikonfirmasi kepada Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Luky Alfirman, nominal yang benar ada Rp274,7 triliun.

"Alokasi untuk guru, dosen, dan tenaga pendidik dalam RAPBN 2026 sebesar Rp274,7 triliun. Perhitungan sebelumnya belum memasukkan semua komponen belanja pegawai untuk gaji dan tunjangan guru, dosen, dan tenaga kependidikan di semua daerah," ujar Luky kepada Bisnis, Kamis (21/8/2025).

Adapun total anggaran pendidikan dalam RAPBN 2026 mencapai Rp757,8 triliun. Kementerian Keuangan membagi anggaran pendidikan itu ke empat kelompok besar.

Pertama, transfer ke daerah (TKD) untuk pendidikan sebesar Rp253,4 triliun. Menurut paparan Sri Mulyani, TKD itu bertujuan untjk tunjangan guru, BOS, BOP PAUD, BOP Kesetaraan, hingga tambahan penghasilan guru.

Kedua, untuk belanja kementerian/lembaga pendidik sebesar Rp243,9 triliun. Alokasi ini dimanfaatkan Kemnedikdasmen, Kemendiktidaintek, Kemenag, Kemen PU, dan Kemensosnuntjk revitalisasi sekolah, Sekolah Rakyat, dan Sekolah Unggul Garuda.

Ketiga, untuk program makan bergizi gratis (MBG) sebesar Rp223,6 triliun. Alokasi ini dimanfaatkan oleh Badan Gizi Nasional, yang ditujukan oleh 71,9 juta siswa dan santri.

Keempat, untuk pembiayaan Rp37 triliun. Pembiayaan melalui LPDP untuk 4.000 mahasiswa, 452 riset, 21 PTNBH yang sudah ada dan 2 PTNBH, serta pembiayaan pendidik untuk sembilan sekolah unggulan dan revitalisasi 11.868 sekolah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro