Pelita Air Siapkan 197.000 Kursi Reguler Selama Lebaran 2025

Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai Grup Pertamina PT Pelita Air Service menyediakan 197.000 kursi reguler serta akan menyiapkan setidaknya 5.000 kursi tambahan dalam penerbangan ekstra sepanjang periode Lebaran 2025. 

Direktur Komersial Pelita Air Asa Perkasa mengatakan pada penerbangan reguler, PAS menyediakan sekitar 197.000 seat dan 5.000 seat tambahan di extra flight pada periode 24 Maret hingga 10 April 2025. 

“Mungkin itu yang kita siapkan, dan kita masih menunggu program Pemerintah, apakah akan seperti Nataru ada beberapa insentif buat menumpang yang akan diberikan,” kata Asa kepada wartawan, Kamis (20/2/2025). 

Asa mengaku saat ini booking load factor untuk periode lebaran sudah mencapai 10% dari total kuota yang disediakan. 

Meski demikian, Asa mengatakan juga jika demand dari tiket pesawat saat ini akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kebijakan libur lebaran yang belum pasti serta adanya wacana work from anywhere (WFA) menjadi faktor yang mempengaruhi peak season kali ini. 

“Terakhir kami dengan bahwa akan ada usulan WFA itu mulai tanggal 24 di hari Senin. Kalau hari Senin WFA, hari Jumat pasti sudah ramai. Jadi pemerintah itu membuat tingkat peak seasonnya jadi lebih landai,” kata dia. 

Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan mengusulkan penerapan skema WFA kepada beberapa kementerian/lembaga, termasuk Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 

Menhub Dudy mengatakan, usulan tersebut didasarkan pada pelaksanaan hari raya Nyepi yang berdekatan dengan Idulfitri yaitu pada 29 dan 31 Maret. 

“Berangkat dari hal ini, kami mengusulkan WFA mulai 24 Maret. Asumsi kami apabila dilaksanakan begitu, para pemudik akan melaksanakan perjalanan dari 21 Maret malam. Jadi kami punya waktu untuk mengurai para pemudik selama Lebaran,” ujar Menhub Dudy.

Seusai pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, Menhub Dudy menjelaskan Presiden sudah memberikan instruksi terkait wacana WFA bagi pegawai. Petunjuk Presiden itu diteruskan untuk dibicarakan lebih lanjut dengan kementerian/lembaga terkait.