Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat total panjang Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yang saat ini telah beroperasi dan difungsionalkan mencapai 850 kilometer (Km).
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, menjelaskan bahwa pemerataan konektivitas di wilayah barat Indonesia itu berhasil dibangun selama 10 tahun belakangan atau tepatnya di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Trans Sumatra kita sudah bisa mulai [pembangunannya selama 10 tahun terakhir] itu sekitar sudah 850 km jalan tolnya yang sudah fungsional sekarang,” kata Endra dalam Webinar Mengawal 10 Tahun Pembangunan Infrastruktur, Senin (2/9/2024).
Endra menuturkan, portofolio panjang JTTS ini akan terus bertambah. Pada tahun ini, terdapat ruas tol di wilayah Aceh hingga Sumatra Utara yang akan diresmikan.
Endra optimistis, tambahan jalan tol ini akan melengkapi struktur jaringan konektivitas di Indonesia sehingga menjadi lebih kompetitif dan efisien.
Di samping itu, komitmen pemerintah membangun infrastruktur konektivitas selama 1 dekade belakangan ini juga diharapkan dapat mendorong daya saing dan akan memudahkan mobilitas masyarakat.
Baca Juga
“Sama akhir tahun itu di Aceh, Sumatra Utara yang dalam waktu dekat akan diresmikan,” pungkasnya.
Pada kesempatan berbeda, Center of Reform on Economics (CORE) dalam dokumennya mengungkap bahwa pembangunan Tol Trans Sumatra itu membawa kontribusi positif bagi perekonomian RI. Di mana, investasi JTTS berpotensi menambah output di Pulau Sumatra mencapai Rp924 triliun.
Sementara itu, total benefit cost ratio (BCR) pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra tahap 1 dilaporkan mencapai 4,62 kali dengan Tingkat economic internal rate of return (EIRR) mencapai 18,15%.
Adapun, hingga periode 30 Juni 2024 PT Hutama Karya (Persero) selaku pemegang konsesi Tol Sumatra melaporkan bahwa JTTS yang telah beroperasi saat ini sepanjang 800 km dari target total panjang JTTS tahap 1 sepanjang 966 km.