Bisnis.com, JAKARTA — Konstruksi Jalan Tol Kertosono — Kediri yang dikelola oleh PT Jasamarga Ngawi Kertosono (JNK) hingga saat ini masih belum rampung lantaran terkendala masalah pembebasan lahan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU, Wilan Oktavian menjelaskan bahwa proses pembebasan lahan mengalami perlambatan lantaran terdapat perubahan lingkup rencana konstruksi.
"Ruas Kertosono — Kediri dalam tahap pembebasan lahan menggunakan skema Pembayaran LMAN. Saat ini dalam proses perubahan lingkup," kata Wilan kepada Bisnis, Kamis (28/8/2025).
Wilan menjelaskan, Tol Kertosono - Kediri akan terkoneksi dengan ruas Tol Ngawi Kertosono (87,05 Km) yang saat ini telah beroperasi. Nantinya, titik temu antara Tol Ngawi — Kertosono dengan Kertosono — Kediri berada di KM 654 Tol Ngawi — Kertosono.
Secara keseluruhan, progres pembebasan lahan dari JC Kedungsoko (Sta 0+000) hingga Simpang Susun (SS) Maron (Sta 20+300) yang menjadi akhir ruas Tol Kertosono — Kediri telah mencapai 66,84%.
Pembebasan lahan yang telah terealisasi itu mencakup 1.890 bidang lahan dengan total luas mencapai 153,91 hektare (Ha). Perinciannya, sebanyak 385 bidang berlokasi di Kabupaten Kediri dan 1.505 bidang lahan berlokasi di Kabupaten Nganjuk.
Baca Juga
Total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang telah diguyurkan untuk melaksanakan pembayaran Uang Ganti Rugi (UGK) pembebasan lahan itu mencapai Rp1,77 triliun.
Dalam laporan yang dilampirkan, proyek jalan tol sepanjang 20,30 Km itu ditargetkan untuk rampung konstruksinya pada 2027.
Sementara berdasarkan catatan Bisnis, segmen Kertosono — Kediri ini akan dilengkapi dengan satu junction yaitu Kedungsoko, yang menghubungkan dengan Jalan Tol Ngawi — Kertosono.
Selain itu, terdapat dua interchange yang terletak di Kabupaten Nganjuk yang akan tersambung dengan jalan akses Sugihwaras serta Kabupaten Kediri yang terhubung dengan jalan akses Banyakan. Segmen Kertosono — Kediri juga direncanakan memiliki dua Gerbang Tol (GT) yaitu GT Sugihwaras dan GT Kediri.
Jalan tol ini juga akan menghubungkan pusat-pusat perekonomian di Jawa Timur bagian selatan hingga mendukung konektivitas akses menuju Bandara Internasional Kediri.