Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri: Pertanian-Manufaktur Perlu Digenjot untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Bank Mandiri menilai peningkatan produktivitas sektor pertanian dan manufaktur penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Andry Asmoro memberikan pemapaparan di acara Bisnis Indonesia Economic & Financial Report di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (18/12/2024). / Bisnis-Himawan L Nugraha
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Andry Asmoro memberikan pemapaparan di acara Bisnis Indonesia Economic & Financial Report di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (18/12/2024). / Bisnis-Himawan L Nugraha
Ringkasan Berita
  • Office of Economist Bank Mandiri menilai percepatan produktivitas sektor pertanian dan manufaktur penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil di sekitar 5% dalam tiga tahun terakhir.
  • Sektor-sektor dengan kontribusi besar seperti manufaktur dan pertanian mencatat pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan sektor lain yang kontribusinya lebih kecil terhadap PDB.
  • Inisiatif swasembada pangan pemerintah diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan sektor pertanian, yang jika meningkat dari 2% menjadi 4% akan berdampak signifikan pada ekonomi nasional.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Office of Chief Economist (OCE) Bank Mandiri menilai percepatan produktivitas sektor pertanian hingga manufaktur menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional ke level yang lebih tinggi. Meski ekonomi Indonesia stabil di kisaran 5% dalam tiga tahun terakhir, kontribusi sektor-sektor besar dinilai belum maksimal.

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andry Asmoro mengungkapkan, data historis menunjukkan sejumlah sektor mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata nasional, namun dengan kontribusi relatif kecil.

Misalnya, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh rata-rata 13,5% sejak kuartal I/2022 hingga kuartal II/2025. Hanya saja, kontribusi ke pembentukan produk domestik bruto (PDB) hanya 6,2%.

Pada periode yang sama, sektor jasa lainnya tumbuh 10%, sektor akomodasi dan makanan minuman tumbuh 9,7%, dan sektor jasa perusahaan tumbuh 8,6%. Kendati demikian, kontribusi semua sektor itu hanya di bawah 3% terhadap pembentukan PDB.

"Memang catatannya atau challenge-nya adalah memang sektor-sektor tersebut masih memberikan kontribusi yang relatif kecil dibandingkan dengan sektor-sektor besar seperti industri pengolahan," ujar Asmo dalam forum Mandiri Economic Outlook Q3 2025 secara daring, Kamis (28/8/2025).

Sebaliknya, sektor-sektor dengan kontribusi besar justru mencatat pertumbuhan yang lebih lambat. Contohnya industri pengolahan atau manufaktur yang menyumbang hampir 19% terhadap PDB, tetapi hanya tumbuh rata-rata 4,7%.

Sementara sektor pertanian yang menyumbang 13,8% terhadap PDB, namun hanya mencatatkan pertumbuhan sekitar 2% dalam periode yang sama.

"Jadi memang PR dari kita dalam membangun atau mengakselerasi pertumbuhan ekonomi sudah clear [jelas] sebenarnya, bagaimana kemudian mendorong pertumbuhan di sektor-sektor yang memiliki kontribusi besar.," kata Asmo.

Dia menambahkan bahwa terjadi tren perlambatan pertumbuhan di sektor agrikultur sejak 2015. Berbagai inisiatif program swasembada pangan pemerintah, kata dia, menjadi momentum untuk mengakselerasi transformasi sektor ini. 

“Kalau misalnya pertumbuhannya bisa naik dari 2% menjadi 4%, dampaknya ke pertumbuhan ekonomi nasional akan signifikan,” ungkapnya.

Adapun, Asmo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,96% secara tahunan (year on year/YoY) pada 2025. Angka itu lebih rendah dari target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2025 sebesar 5,2%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro