Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan progres pembangunan Bandara Singkawang, Kalimantan Barat yang ditargetkan rampung tahun ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan pembangunan Bandara Singkawang dilakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dari para pengusaha lokal Singkawang.
“Banyak putra-putra Singkawang menjadi donatur untuk mengembangkan bandara ini. termasuk perpanjangan runway dari 1.400 meter menjadi 2.000 meter,” kata Budi Karya dalam siaran pers, dikutip Senin (29/1/2024).
Dia melakukan kunjungan ke Kota Singkawang untuk mengecek sisi darat dan udara Bandara Singkawang. Pada Rabu (24/1/2024) telah dilakukan penerbangan kalibrasi perdana dengan pesawat komersial PK-CAN B200GT Super King Air dari Bandara Supadio, Pontianak.
Budi Karya menyebut progres bangunan mencapai 95%, hanya tinggal penyelesaian interior. Sementara, untuk runway sepanjang 1.400 meter sudah 100% selesai.
Namun, lanjutnya, ada perpanjangan menjadi 2.000 meter yang akan selesai dalam 1 sampai 2 bulan. Nantinya, bandara yang tadinya hanya bisa didarati pesawat ATR, menjadi bisa melayani pesawat Airbus A320.
Baca Juga
Dia menyampaikan apresiasi kepada pihak swasta yang telah berpartisipasi dalam pembangunan bandara ini. Pemerintah membutuhkan dukungan dari swasta untuk membangun infrastruktur transportasi karena keterbatasan APBN.
"Pembangunan Bandara Singkawang dapat menjadi contoh yang baik dari kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dan swasta,” katanya.
Dia berharap pembangunan Bandara Singkawang dapat meningkatkan konektivitas, potensi pariwisata, membuka lapangan pekerjaan, peluang usaha, serta pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat.
Bandara Singkawang dibangun mulai 2019-2023 dan ditargetkan beroperasi pada April 2024. Bandara ini memiliki runway sepanjang 1400 m x 30 m, taxiway 200 m x 18 m, apron 100 m x 50 m, dan terminal kargo seluas 312 meter persegi yang dibangun menggunakan APBN.
Sementara, gedung terminal penumpang seluas 8.000 meter persegi dan perpanjangan runway menjadi 2.000 meter dibangun menggunakan dana CSR.