Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

25 Penggilingan Padi Sepakat Pasok 60.000 Ton Beras ke Bulog

Sebanyak 25 penggilingan padi sepakat untuk memasok 60.000 ton beras untuk stok Bulog dalam waktu dekat
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 25 penggilingan padi akan memasok 60.000 ton beras dalam waktu dekat, guna membantu stok Bulog sampai dengan sebelum Lebaran.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, usai menghadiri rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait Kondisi Perberasan Nasional di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin, (20/3/2023).

Dalam pertemuan tersebut, pemerintah meminta penggilingan padi supaya bisa segera membantu mengisi stok Bulog. Sejumlah penggilingan padi skala kecil, sedang, dan besar diklaim telah sepakat untuk memasok gabah/beras ke Bulog dengan spesifikasi yang berlaku.

“Dalam waktu dekat kita akan isi 60.000 ton dari 25 penggiling padi untuk membantu stok Bulog sampai dengan sebelum Lebaran. Kita masih punya penggilingan padi ada sekitar 160.000 yang tersebar di setiap kabupaten/kota. Penggilingan padi lainnya akan terus kita dorong agar bisa turut serta memasok gabah dan berasnya ke Bulog,” kata Arief melalui keterangan resmi, dikutip Selasa (21/3/2023). 

Dua puluh lima penggilingan padi yang telah sepakat untuk memasok gabah/berasnya ke Bulog, yaitu PT Belitang Panen Raya sebanyak 1.000 ton, PT Buyung Putra Pangan Sumsel 5.000 ton, PP Putra Mandiri Lampung 3.000 ton, PT Autum Agro Industri Lampung 2.500 ton, dan PT Wilmar Padi Indonesia 5.000 ton.

Lalu, PB Padi Jaya 2.000 ton, CV Affi Jaya Abadi 5.000 ton, CV Lumbung Padi 2.000 ton, PB Multi Niaga 500 ton, CV Sandi Jaya Indramayu 2.500 ton, dan UD Hasil Bumi Tegal 4.000 ton.

Selanjutnya, UD HP Putra Semarang 1.000 ton, UD Wiwid Putra Surakarta 1.000 ton, UD Barokah Sleman 1.000 ton, UD Sri Rahayu 1.000 ton, PT Daya Tani Sembada Ngawi 3.000 ton, PT Surya Pangan Semesta Kediri 5.000 ton, dan PT Abdi Langgeng Gemilang 2.500 ton. 

Kemudian, UD Gista Jaya 5.000 ton, UD Maju Mapan 5.000 ton, PT Sinar Makmur Komoditas 500 ton, PT Ratu Makmur Abadi 500 ton, CV Samudra 500 ton, PB Rahma 35 1.000 ton, dan UD Garuda 500 ton.

Arief menuturkan, jumlah pasokan masing-masing penggilingan merupakan hasil kesepakatan dari pertemuan yang digelar Bapanas bersama Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) serta perwakilan penggilingan pada 17 Maret lalu dan berdasarkan pertemuan bersama Kemenko Perekonomian.

Kerja sama pasokan beras ini disiapkan agar target serapan gabah/beras Bulog tahun ini terpenuhi sehingga dapat membantu peningkatan cadangan beras pemerintah (CBP).

“Langkah ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden agar pada panen raya ini Bulog bisa melakukan penyerapan dengan sebanyak-banyaknya. Tahun ini Bulog mendapatkan penugasan dari Bapanas untuk mengelola CBP sebanyak 2,4 juta ton beras dengan stok akhir tahun ditargetkan sebesar 1,2 juta ton,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper