Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Heboh! Udang Beku RI Tercemar Radioaktif, Menteri KKP Buka Suara

Menteri KKP angkat bicara terkait dengan temuan udang tercemar radioaktif dari PT Bahari Makmur Sejati, yang terdeteksi oleh FDA di AS.
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono di agenda Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024, di Jakarta, Senin (5/2/2024) - BISNIS/Ni Luh Anggela.
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono di agenda Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024, di Jakarta, Senin (5/2/2024) - BISNIS/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono memastikan pemerintah telah menindaklanjuti laporan terkait temuan udang yang terindikasi mengandung zat radioaktif.

Menteri Sakti mengatakan penanganan dilakukan secara lintas instansi dengan melibatkan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Lembaga Hidrodinamika Indonesia (LHI), hingga Legislatif Nasional Garda Nuklir (Legana).

“Sudah ditangani, sudah kita inventarisasi bersama dengan Bapeten dan LHI ya. Kita juga minta bantuan Legana karena ada indikasi radioaktif,” kata Trenggono saat ditemui wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8/2025). 

Trenggono menambahkan, pihaknya bersama lembaga terkait masih melakukan pelacakan untuk memastikan asal-usul udang tersebut dan mencegah kemungkinan penyebarannya di pasaran.

“Ini kan kita bicaranya, ya ada di situ, lagi dicari gitu,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat mengumumkan adanya temuan kandungan Cesium-137 dalam udang beku impor. FDA secara spesifik menyebutkan bahwa temuan ini terdeteksi dari produk udang beku olahan PT Bahari Makmur Sejati yang berlokasi di Indonesia.

Dalam siaran pers pada Selasa (19/8/2025), FDA menyebutkan bahwa Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (U.S. Customs & Border Protection/CBP) telah mendeteksi kontaminasi Cesium-137 di kontainer pengiriman di empat pelabuhan AS yaitu Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami.

“Udang beku yang diimpor dari PT Bahari Makmur Sejati melanggar Undang-Undang Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetik Federal. Investigasi FDA masih berlangsung,” tulis FDA.

FDA menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada produk yang terdeteksi positif mengandung Cesium-137 masuk ke pasar Amerika Serikat. Namun, FDA tengah bekerja sama dengan distributor dan pengecer yang menerima produk dari PT Bahari Makmur Sejati setelah tanggal deteksi untuk melakukan penarikan (recall).

Berdasarkan informasi tambahan, FDA menetapkan bahwa produk dari PT Bahari Makmur Sejati melanggar Federal Food, Drug, & Cosmetic Act karena diduga diproduksi, dikemas, atau disimpan dalam kondisi yang tidak higienis sehingga berpotensi terkontaminasi Cs-137 dan menimbulkan risiko terhadap keamanan.

Selain itu, FDA juga telah menambahkan PT Bahari Makmur Sejati ke dalam daftar import alert baru terkait kontaminasi kimia, guna menghentikan produk perusahaan tersebut masuk ke AS sampai permasalahan ini diatasi. “Investigasi masih berlangsung dan kami akan memperbarui peringatan ini jika terdapat informasi terbaru,” kata FDA.

Sementara itu, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengamankan material radioaktif berupa scrap metal (logam bekas) yang mengandung Cesium-137 setelah ditemukan di salah satu tempat pengumpulan besi bekas di sekitar Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten. 

Adanya kontaminasi Cesium-137 dalam produk udang beku yang diproses PT Bahari Makmur Sejati asal Indonesia dan diekspor ke Amerika Serikat. Bapeten menemukan adanya material logam yang terindikasi mengandung zat radioaktif Cesium-137 di tempat pengumpulan besi bekas di kawasan tersebut.

Material radioaktif tersebut ditemukan di lapak warga yang tidak menyadari bahaya Cesium-137. Warga mengambil barang bekas yang terlihat seperti pasir atau batu untuk kemudian digunakan sebagai pondasi bangunan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro