Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia mencatat tingkat inflasi di 30 daerah masih tinggi. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Keterangan Pers terkait Pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2022, Kamis (18/8/2022).
Airlangga menyampaikan, dari 30 daerah tersebut lima daerah di antaranya memiliki tingkat inflasi yang cukup tinggi. Lima daerah tersebut yakni Jambi di 8,55 persen, Sumatera Barat 8,01 persen, Bangka Belitung 7,7 persen, diikuti Riau dan Aceh.
Oleh karena itu, Airlangga meminta agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID merancang program yang adaptif dan inovatif.
"Ini tentu perlu ditangani secara lebih baik terutama TPID harus membuat program pengendalian inflasi yang adaptif dan inovatif," katanya.
Selain itu, lanjut Airlangga, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menekankan pentingnya kerja sama antar daerah lantaran sentra produksi dan distribusi yang berbeda.
Jokowi sendiri juga telah menugaskan pemerintah daerah (pemda) agar Kerjasama Antar Daerah atau KAD terus ditingkatkan.
Baca Juga
"Di 2022 ada 111 daerah yang bekerjasama, ini meningkat dari tahun lalu yang 93 [daerah]. Namun Bapak Presiden memberi catatan terhadap daerah-daerah yang inflasinya masih diatas nasional," tuturnya.
Di samping itu, terkait logistik, Jokowi telah meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk meningkatkan frekuensi penerbangan. Peningkatan frekuensi penerbangan tersebut bertujuan agar rate logistik maupun rate penumpang bisa turun.
Ini, lanjut Airlangga, termasuk upaya restrukturisasi Garuda untuk menambah pesawat.
"Pemerintah sdh melakukan restrukturisasi garuda dalam proses dan diharapkan jumlah pesawat dari garuda akan bisa meningkat," ujarnya.