Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa kenaikan inflasi ke depan masih perlu terus diwaspadai.
Perry memperkirakan, tingkat inflasi hingga akhir 2022 berpotensi melebihi batas atas sasaran target BI yang ditetapkan sebesar 2—4 persen.
Tingginya kenaikan inflasi tersebut kata dia disebabkan oleh dua faktor. Dari sisi eksternal, kenaikan inflasi di dalam negeri terdorong oleh lonjakan harga energi dan pangan yang masih tinggi di pasar global.
Sementara dari sisi domestik, kenaikan inflasi juga disebabkan oleh gangguan pasokan akibat gangguan cuaca dan adanya kesenjangan pasokan di sejumlah daerah.
“Perkiraan ini terutama disebabkan masih tingginya harga energi dan pangan global, gangguan cuaca, serta kesenjangan pasokan antar waktu dan antar daerah,” katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8/2022).
Di samping itu, Perry mengatakan kenaikan permintaan di dalam negeri juga diperkirakan turut mendorong kenaikan inflasi ke depan.
Baca Juga
Dia memandang, perlunya langkah konkret bersama dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk mengendalikan tekanan inflasi pangan, mendorong produksi, serta mendukung ketahanan pangan nasional, terutama untuk mendorong keberlanjutan pemulihan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.