Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waduh! Pemerintah Proyeksi inflasi RI Berpotensi Tembus 4,8 Persen pada Akhir 2022

Di samping harga komoditas global yang tinggi, inflasi yang meningkat tinggi hingga Juli 2022 disebabkan oleh faktor cuaca dan produksi di dalam negeri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto  (tengah), dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa berbincang disela acara konferensi pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, (16/8/2022). Bisnis/Abdurachman
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah), dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa berbincang disela acara konferensi pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, (16/8/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah memperkirakan tingkat inflasi di dalam negeri berpotensi meningkat hingga ke level 4,8 persen pada akhir 2022.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Tim Pengendali Inflasi Pusat Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8/2022).

“Tentunya kami terus berharap beberapa program dan ekstra effort yang dilakukan dan diperkirakan laju inflasi 2022 di kisaran 4 hingga 4,8 persen,” kata Airlangga.

Dia menyampaikan, di samping harga komoditas global yang tinggi, inflasi yang meningkat tinggi hingga Juli 2022 disebabkan oleh faktor cuaca dan produksi di dalam negeri.

Namun demikian, Airlangga mengatakan sejumlah harga komoditas pangan per hari ini, Kamis (18/8/2022) telah menunjukkan adanya tren penurunan, diantaranya komoditas daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, dan cabai merah, dan gula pasir.

“Jadi kami melihat di sisi volatile food atau pangan sudah relatif terkendali dibanding kemarin saat momentum Lebaran,” jelasnya.

Di samping itu, Airlangga mengatakan dari sisi ketersediaan, Bulog juga menjaga cadangan pasokan beras, yang saat ini mencapai 1 hingga 1,5 juta ton beras.

Dari sisi kelembagaan, pemerintah juga mendorong penyaluran KUR sektor pertanian, dengan alokasi sebesar Rp90 triliun pada tahun ini, serta sistem resi gudang yang menurutnya masih perlu terus dioptimalisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper