Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah memperkirakan tingkat inflasi di dalam negeri berpotensi meningkat hingga ke level 4,8 persen pada akhir 2022.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Tim Pengendali Inflasi Pusat Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8/2022).
“Tentunya kami terus berharap beberapa program dan ekstra effort yang dilakukan dan diperkirakan laju inflasi 2022 di kisaran 4 hingga 4,8 persen,” kata Airlangga.
Dia menyampaikan, di samping harga komoditas global yang tinggi, inflasi yang meningkat tinggi hingga Juli 2022 disebabkan oleh faktor cuaca dan produksi di dalam negeri.
Namun demikian, Airlangga mengatakan sejumlah harga komoditas pangan per hari ini, Kamis (18/8/2022) telah menunjukkan adanya tren penurunan, diantaranya komoditas daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, dan cabai merah, dan gula pasir.
“Jadi kami melihat di sisi volatile food atau pangan sudah relatif terkendali dibanding kemarin saat momentum Lebaran,” jelasnya.
Baca Juga
Di samping itu, Airlangga mengatakan dari sisi ketersediaan, Bulog juga menjaga cadangan pasokan beras, yang saat ini mencapai 1 hingga 1,5 juta ton beras.
Dari sisi kelembagaan, pemerintah juga mendorong penyaluran KUR sektor pertanian, dengan alokasi sebesar Rp90 triliun pada tahun ini, serta sistem resi gudang yang menurutnya masih perlu terus dioptimalisasi.