Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Wanti-Wanti Sumbangan Sektor Transportasi ke Inflasi

Menhub Budi Karya Sumadi mewanti-wanti sumbangan dari sektor transportasi terhadap tingkat inflasi nasional.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi V DPR,  di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi V DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mewanti-wanti sumbangan sektor transportasi terhadap tingkat inflasi nasional.

Menhub mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor transportasi tumbuh 21,27 persen (yoy) pada kuartal II/2022. Pertumbuhan tersebut bahkan sudah terjadi sejak periode sebelumnya yakni kuartal I/2022 sebesar 15,79 persen (yoy).

Di balik optimisme terhadap tren pertumbuhan di sektor transportasi itu, Budi Karya berpesan untuk terus mengantisipasi dampak kepada tingkat inflasi secara nasional.

"Namun kita tetap harus mengantisipasi sumbangan sektor transportasi terhadap tingkat inflasi nasional yang termasuk cukup tinggi dibandingkan sektor-sektor yang lain," ujarnya saat memimpin Upacara HUT ke-77 RI di Kantor Kemenhub, Rabu (17/8/2022).

Menhub mengatakan di usia kemerdekaan Indonesia yang ke-77 ini, terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi sektor transportasi, seperti dampak pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina yang menyebabkan krisis pangan, energi, keuangan dan ekonomi secara global.

“Kita patut bersyukur indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Menhub mengatakan, membangun infrastruktur dan layanan transportasi bukan suatu pekerjaan yang mudah, terlebih Indonesia merupakan negara kepulauan dan di tengah kondisi ekonomi global yang kurang baik.

Di tengah keterbatasan APBN, Menhub mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi baik itu BUMN, sektor swasta, asosiasi, akademisi, dan pihak terkait lainnya, untuk terus berkolaborasi mengembangkan konektivitas hingga ke pelosok. Serta, memastikan infrastruktur yang telah dibangun untuk bisa memberikan nilai manfaat ekonomi, sosial, dan budaya.

“Kita harus mengedepankan dampak dari pembangunan transportasi. Bukan hanya selesai pada output, tetapi juga kepada outcome-nya. Tidak hanya done (selesai dibangun), tetapi juga delivered (dirasakan manfaatnya),” kata Budi.

Sejalan dengan momen perayaan HUT ke-77 RI, Budi Karya menyampaikan agar insan transportasi dapat terus memberikan pelayanan terbaik dan selalu berkomitmen dalam mewujudkan keselamatan dan daya saing transportasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper