Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) menyebut, anggotanya terpaksa memilih untuk menghentikan kapasitas produksi 50% jika pemasok gas masih memberlakukan pembatasan volume pemakaian gas 48% dengan harga gas bumi tertentu (HGBT).
Ketua Umum Asaki Edy Suyanto mengatakan, kelebihan penggunaan gas atau 52% harus dibayarkan dengan tambahan surcharge 120% dari harga dasar gas regasifikasi US$14,8 per MMBtu atau setara US$17,8 per MMBtu dengan alasan keadaan kahar atau tidak terduga.
"Walaupun supply gas berangsur-angsur mulai membaik, selama surat pembatasan gas tersebut tidak dicabut bisa dipastikan industri terpaksa memilih shutdown 50% kapasitas produksinya," kata Edy kepada Bisnis, Selasa (19/8/2025).
Saat ini, tekanan gas mulai pulih dibandingkan pekan lalu yang mana sempat turun drastis. Namun, untuk mengoptimalkan produksi dibutuhkan biaya produksi yang sangat tinggi.
Terlebih, melalui Kepmen ESDM No. 76/2025 disebutkan bahwa pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar sebesar US$7 per MMBtu (million British thermal unit) dan untuk bahan baku sebesar US$6,5 per MMBtu. Sementara, implementasinya lebih tinggi dari harga tersebut.
"Karena lonjakan biaya produksi yang sangat tinggi sehingga hasil produksinya tidak bisa berdaya saing," tuturnya.
Baca Juga
Untuk diketahui, terhitung mulai 13-31 Agustus 2025, industri di Jawa Barat dan Sumatra dikenai pembatasan pemakaian gas harian oleh PGN. Industri hanya diperbolehkan memanfaatkan volume gas HGBT seharga US$7 MMBtu sebanyak 48%.
"Selebihnya 52% dikenakan tambahan surcharge 120% dari harga US$14,8 per MMBtu setara US$17,8 per MMBtu dengan alasan force majeure tersebut," tuturnya.
Sebelumnya, dalam catatan Asaki, tingkat utilisasi produksi pada semester I/2025 berada di kisaran 70%-71% atau naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 60%.
Adapun, secara volume produksi meningkat sekitar 62 juta meter persegi atau bertumbuh 16,5% (year-on-year/yoy).
"Kinerja industri keramik nasional di semester I/2025 meskipun bertumbuh, masih di bawah target Asaki yakni tingkat utilisasi 75% untuk semester I/2025 ini," jelasnya.