Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Siapkan Langkah Jadi Pemegang Saham Mayoritas Intel

Pemerintahan Trump pertimbangkan ambil 10% saham Intel lewat konversi hibah US$10,9 miliar dari US Chips Act, menjadikannya pemegang saham mayoritas.
Pekerja berjalan di depan logo Intel/reuters
Pekerja berjalan di depan logo Intel/reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan tengah membahas kemungkinan mengambil kepemilikan sekitar 10% saham di Intel Corp.

Melansir Bloomberg pada Selasa (19/8/2025), langkah tersebut berpotensi menjadikan pemerintah AS sebagai pemegang saham terbesar di produsen chip yang tengah menghadapi tekanan tersebut.

Menurut seorang pejabat Gedung Putih dan sejumlah sumber yang mengetahui hal itu, pemerintah federal mempertimbangkan skema investasi dengan mengonversi sebagian atau seluruh hibah Intel dari program US Chips and Science Act menjadi saham. Intel sendiri dijadwalkan menerima hibah senilai total US$10,9 miliar dari program tersebut, yang dialokasikan untuk produksi komersial maupun militer.

Nilai hibah itu diperkirakan cukup untuk membiayai kepemilikan yang ditargetkan. Dengan kapitalisasi pasar Intel saat ini, porsi 10% saham diperkirakan bernilai sekitar US$10,5 miliar. Namun, besaran kepemilikan serta keputusan akhir apakah Gedung Putih akan melanjutkan rencana ini masih belum pasti.

Saham Intel sempat anjlok hingga 5,5% setelah Bloomberg melaporkan pembahasan tersebut pada Senin (18/8/2025), meskipun pekan sebelumnya sahamnya melonjak 23%—kenaikan mingguan terbaik sejak Februari.

Juru bicara Gedung Putih, Kush Desai, menolak berkomentar lebih jauh terkait detail pembahasan. Dia hanya menegaskan bahwa belum ada kesepakatan resmi sampai diumumkan secara langsung oleh pemerintah. Sementara itu, Intel belum memberikan tanggapan.

Pejabat Gedung Putih tersebut juga menyebut kemungkinan konversi hibah Chips Act lain menjadi kepemilikan saham di perusahaan penerima. Namun, belum jelas apakah gagasan ini telah mendapat dukungan luas di internal pemerintahan atau sudah dibicarakan dengan perusahaan lain.

Sebagai catatan, bulan lalu Departemen Pertahanan AS membuat langkah tidak biasa dengan mengambil saham preferen senilai US$400 juta di produsen mineral tanah jarang MP Materials Corp. Kesepakatan itu menjadikan Pentagon sebagai pemegang saham terbesar perusahaan tersebut.

Kabar potensi investasi pemerintah di Intel sebelumnya telah memicu reli saham perusahaan setelah Bloomberg News pertama kali mengungkap pembicaraan antara pejabat AS dan perwakilan Intel pekan lalu.

Seperti halnya penerima Chips Act lainnya, hibah Intel sejatinya dijadwalkan dicairkan secara bertahap seiring pencapaian target proyek yang telah disepakati. Per Januari lalu, Intel telah menerima pencairan hibah sebesar US$2,2 miliar.

Namun, belum jelas apakah pencairan US$2,2 miliar tersebut akan dimasukkan ke dalam skema kepemilikan saham, apakah ada tambahan hibah sejak Trump menjabat, maupun jadwal pencairan dana di bawah rencana konversi saham tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro