Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi volume penumpang angkutan kereta api pada 2022 meningkat menjadi lebih dari 200 juta orang. Hingga kuartal II/2022, volume angkutan penumpang kereta api sudah mencapai 102 juta orang.
"Pada 2022, diprediksi volume angkutan kereta api mencapai lebih dari 200 juta dengan didominasi penumpang perjalanan KRL Jabodetabek sebanyak 73 persen," terang Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR, Rabu (6/7/2022).
Zulfikri mengatakan bahwa selama dua tahun pertama pandemi Covid-19 (2020-2021) volume penumpang kereta api menurun dari volume yang tercatat pada 2019. Pada 2019, volume penumpang kereta api tercatat lebih dari 400 juta penumpang.
Setelah darurat pandemi mulai Maret 2020, penumpang kereta api tercatat turun hingga 199 juta pada 2020 dan turun lebih rendah lagi menjadi 163 juta di 2021. Volume pada dua tahun tersebut menurun sekitar 56 persen dari capaian prapandemi di 2019.
Adanya pelonggaran pembatasan (PPKM) sejalan dengan penanganan pandemi Covid-19 diharapkan bisa mengembalikan volume penumpang kereta api ke level prapandemi yakni melampaui 400 juta orang per tahun.
Tidak hanya itu, jumlah perjalanan kereta api juga ikut menurun pada 2020 yakni hanya terealisasi 72 persen dari Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) yakni 2.101 perjalanan. Kemudian, pada 2021 realisasi perjalanan kereta api terealisasi 73 persen dari 2.166 perjalanan.
Baca Juga
Pada 2019, realisasi perjalanan kereta api mencapai 90 persen dari 2.101 perjalanan sesuai Gapeka.
Hingga kuartal II/2022, realisasi perjalanan kereta api tercatat sudah mencapai 81 persen dari 2.166 perjalanan sesuai Gapeka.