Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Perkirakan Sektor Jasa Angkutan Logistik Masih Loyo di Tahun Ini

Kemenhub mengungkapkan pengaruh pembatasan kegiatan dan mobilitas akibat pandemi terhadap bidang usaha jasa logistik masih dirasakan meskipun sudah memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19.
Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang/ Bisnis.com
Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang/ Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan dampak pandemi Covid-19 terhadap jasa angkutan logistik masih akan ada di tahun ini.

Menurut Staf Ahli Bidang Logistik, Intermodal, dan Keselamatan Kemenhub Cris Kuntadi, pengaruh pembatasan kegiatan dan mobilitas akibat pandemi terhadap bidang usaha jasa logistik masih dirasakan meskipun sudah memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19.

"Pandemi Covid-19 ini mau tidak mau berpengaruh, bukan hanya pada 2020 dan 2021, tahun 2022 pun sepertinya masih akan terdampak," jelasnya pada  pada Angkasa Pura Logistik (APLOG) Logistics Forum Webinar, Rabu (16/2/2022).

Kendati demikian, Cris berharap bahwa dampak pandemi terhadap jasa logistik di tahun ini tidak akan sebesar yang dirasakan pada dua tahun pertama pandemi.

Cris menjelaskan bahwa dampak pandemi yang dirasakan masing-masing jenis angkutan logistik berbeda-beda. Perbedaan juga sangat dirasakan antara angkutan logistik dan angkutan penumpang. Dia bahkan menyebut dampak pandemi yang dirasakan pada angkutan logistik tidak separah dengan apa yang dialami oleh angkutan penumpang.

"Misalnya, saya kebetulan komisaris di PT KAI. Untuk angkutan penumpang, itu turun lebih dari 80 persen. Sekarang di 2022 baru mulai bergeliat," tambahnya.

Dalam penjelasannya, dampak pandemi yang dirasakan setiap bidang usaha jasa logistik, diklasifikasi menjadi sangat berat, berat, sedang, dan ringan. Jasa forwarder udara, sebut Cris, merupakan yang terdampak sangat berat selama pandemi Covid-19.

"Walaupun untuk [logistik] udara sendiri ini dampaknya luar biasa dan ini perlu dicari peluang-peluang karena Kemenhub, khususnya Direktoral Jenderal Perhubungan Udara, itu sudah memberikan kelonggaran-kelonggaran untuk angkutan logistik. Jadi untuk angkutan penumpang itu boleh di-setting menjadi angkutan barang, walaupun ternyata sudah diberikan kelonggaran pun tidak juga signifikan berubah," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasi PT Angkasa Pura Logistik Troficiendy Suroso memberikan proyeksi yang lebih optimistis. Dia bahkan menyebut sektor logistik akan terus mengalami pertumbuhan hingga lima tahun ke depan.

Optimisme tersebut berangkat dari pengakuannya bahwa jasa angkutan logistik merupakan penyelamat kegiatan bisnis di Angkasa Pura selama tahun lalu. Dia optimistis hal yang sama akan terjadi di tahun ini.

Selain itu, dia memperkirakan pertumbuhan jasa angkutan logistik didorong oleh asumsi pertumbuhan dan perkembangan pada industri manfaktur dan perdagangan elektronik atau e-commerce.

"Logistik ini harus kita jalan juga dengan optimisme bahwa kalau saya sih, sangat yakin pasti akan lebih baik dari 2021. Karena, dari yang terakhir kita ketahui juga bahwa e-commerce akan semakin booming di 2022, dan belum ada sign untuk stagnan atau mencapai maturity level," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper