Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Konsumsi Turun 36,6 Persen, BPS: Impor Vaksin Anjlok Januari 2022

Badan Pusat Statistik menyatakan penurunan nilai impor barang konsumsi secara bulanan dipengaruhi oleh penurunan impor vaksin Covid-19 pada awal tahun ini.
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 Moderna saat vaksinasi dosis ketiga sebagai vaksin penguat untuk tenaga medis./Antara
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 Moderna saat vaksinasi dosis ketiga sebagai vaksin penguat untuk tenaga medis./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor barang konsumsi mengalami penurunan mencapai minus 36,60 persen pada Januari 2022. Adapun nilai impor untuk barang konsumsi sepanjang bulan itu mencapai US$1,58 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa (Disjas) BPS Setianto mengatakan penurunan nilai impor barang konsumsi itu dipengaruhi oleh penurunan impor vaksin Covid-19 pada awal tahun ini dibandingkan bulan sebelumnya.

“Jadi kalau kita lihat komoditas apa yang mengalami penurun tertinggi ini kita catat adalah komoditas vaksin yang mengalami penurunan tertinggi,” kata Setianto saat konferensi pers daring, Selasa (15/2/2022).

Kendati demikian, kata Setianto, nilai impor barang konsumsi sepanjang Januari 2022 tetap mengalami kenaikan sebesar 10,25 persen dibandingkan secara tahunan atau year-on-year (yoy).

“Secara yoy komoditas konsumsi, bahan baku penolong dan barang modal masih mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar terjadi pada komoditas barang modal sebesar 41,94 persen untuk mesin dan peralatan mekanik,” tuturnya.

Adapun struktur impor selama Januari 2022 didominasi oleh penggunaan barang bahan baku dan penolong sebesar 75,97 persen dari keseluruhan total impor. Raihan itu diikuti oleh barang modal dan konsumsi masing-masing sebesar 15,37 persen dan 8,66 persen.

“Jadi impor kita utamanya masih banyak untuk bahan baku penolong serta barang modal tentunya ini baik untuk kinerja sektor industri kita,” tuturnya.

Adapun, impor pada Januari 2022 tercatat menguat sebesar sebesar US$18,23 miliar atau naik 36,77 persen secara tahunan. Namun, impor secara bulanan mengalami perlambatan 14,62 persen.

"Ini juga terjadi pada dua tahun terakhir kalau dibandingkan dengan Desember tahun sebelumnya atau month to month," paparnya.

BPS mencatat impor migas Januari 2022 senilai US$2,23 miliar, turun 34,00 persen dibandingkan Desember 2021 atau naik 43,66 persen dibandingkan Januari 2021. Sementara itu, impor nonmigas Januari 2022 mencapai US$16,00 miliar, turun 10,97 persen dibandingkan Desember 2021 atau naik 35,86 persen dibandingkan Januari 2021.

"Peningkatan impor terbesar adalah serealia US$130,3 juta [60,66 persen]," papar Setianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper