Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Tumbuh 36,77 Persen di Januari 2022, Barang Modal Mendominasi

Impor tumbuh sebesar 36,77 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Dari peningkatan tersebut, impor migas tercatat meningkat sebesar 43,66 yoy persen dan impor nonmigas tumbuh 35,86 persen yoy.
Setianto, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik. Tangkapan layar saat acara rilis berita resmi statistik BPS secara virtual, Selasa (1/12/2020) /Bisnis-Ropesta Sitorus
Setianto, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik. Tangkapan layar saat acara rilis berita resmi statistik BPS secara virtual, Selasa (1/12/2020) /Bisnis-Ropesta Sitorus

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai impor Indonesia pada Januari 2022 mencapai US$18,23 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menyampaikan, dibandingkan dengan Januar 2021, impor tumbuh sebesar 36,77 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Dari peningkatan tersebut, impor migas tercatat meningkat sebesar 43,66 yoy persen dan impor nonmigas tumbuh 35,86 persen yoy.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan Desember 2021, Setianto mengatakan impor pada Januari 2022 mengalami penurunan sebesar 14,62 persen (month-to-month).

Penurunan tersebut didorong oleh penurunan baik impor migas sebesar 34 persen maupun impor nonmigas sebesar 10,97 persen.

“Total impor yang sebesar US$18,23 miliar atau turun 14,62 persen secara bulanan juga terjadi pada 2 tahun terakhir kalau dibandingkan dengan Desember tahun sebelumnya,” katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/2/2022).

Berdasarkan penggunaan barang, impor secara bulanan tercatat turun pada seluruh komponen.

Penurunan terdalam terjadi pada impor barang konsumsi sebesar 36,6 persen mtm. “Komoditas yang mengalami penurunan tertinggi yaitu komoditas vaksin,” jelas Setianto.

Di sisi lain, secara tahunan impor seluruh komponen penggunaan barang mencatatkan pertumbuhan yang positif.

Pertumbuhan tertinggi tercatat pada impor barang modal, sebesar 41,94 persen yoy, terutama komoditas mesin dan peralatan mekanik.

Setianto mengatakan peningkatan impor terbesar adalah serealia US$130,3 juta atau 60,66 persen (mtm) sepanjang Januari 2021.

"Komoditas berupa wheat green, kemudian yang kedua wheat other durum wheat dan yang ketiga adalah millet," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper