Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total nilai ekspor Indonesia pada Januari 2022 mencapai US$19,16 miliar.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menyampaikan bahwa ekspor pada Januari 2022 tumbuh sebesar 25,31 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pertumbuhan tersebut melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada Desember 2021 yang tercatat sebesar 35,3 persen yoy.
Setianto menjelaskan, perkembangan ekspor pada Januari 2022 secara tahunan didorong oleh pertumbuhan ekspor migas sebesar 1,96 persen, sementara ekspor nonmigas meningkat 26,74 persen.
Adapun secara bulanan, ekspor pada Januari 2022 tercatat mengalami penurunan yang dalam, sebesar -14,29 persen (month-to-month/mtm).
“Secara bulanan, ada penurunan, lebih dikarenakan pola musiman, di tren bulanan bisa dilihat pada Januari 2 tahun terakhir selalu mengalami penurunan,” kata Setianto dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/2/2022).
Baca Juga
Jika dirincikan, ekspor migas turun sebesar 17,59 persen mtm, sedangkan ekspor nonmigas turun 14,12 persen mtm.
Berdasarkan harga komoditas, BPS mencatat harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia (ICP) meningkat 17,08 persen secara bulanan maupun naik 61,54 persen secara tahunan.
Beberapa komoditas lain yang mengalami peningkatan harga secara bulanan, di antaranya minyak kelapa sawit, minyak kernel, aluminium, nikel, dan karet.
Di sisi lain, beberapa komoditas nonmigas mengalami turun harga, salah satunya batubara sebesar 0,81 persen pada Januari 2022.