Bisnis.com, JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) terus melakukan perluasan kapasitas fasilitas peleburan dan pemurnian tembaga mereka, dengan membangun smelter baru di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur.
Pembangunan smelter tembaga baru tersebut merupakan salah satu kesepakatan yang dicapai dengan pemerintah Indonesia pada 2018 lalu untuk menjamin perpanjangan izin usaha pertambangan jangka panjang PTFI.
Berdasarkan laporan kinerja kuartal I/2024 Freeport-McMoRan Inc. (FCX), yang merupakan salah satu pemegang saham PTFI, sampai akhir kuartal I/2024, progres pembangunan smelter Manyar sudah lebih dari 90%.
“Per 31 Maret 2024, kemajuan proyek smelter Indonesia diperkirakan mencapai 92%,” tulis laporan tersebut dikutip, Senin (29/4/2024).
Freeport melaporkan progres konstruksi smelter dengan kapasitas sekitar 1,7 juta metrik ton konsentrat tembaga per tahun tersebut berjalan sesuai jadwal. Konstruksi material ditargetkan rampung pada Mei 2024, yang akan diikuti dengan periode peningkatan produksi secara bertahap atau ramp-up sampai dengan Desember 2024.
Adapun, pembangunan pabrik peleburan ini menelan biaya sekitar US$3 miliar. Biaya tersebut sudah termasuk US$2,8 miliar untuk kontrak konstruksi dan US$0,2 miliar untuk investasi pada pabrik desalinasi.
Baca Juga
Sementara itu, fasilitas precious metal refinery (PMR) yang akan terintegrasi dengan smelter konsentrat Freeport juga masih dalam tahap konstruksi. Fasilitas ini nantinya akan memproses emas dan perak dari smelter Manyar dan smelter Freeport existing yang dikelola PT Smelting.
“Konstruksi [PMR] sedang berlangsung dengan jadwal uji coba pada paruh kedua 2024. Perkiraan investasi saat ini senilai US$665 juta,” tulis laporan tersebut.
Seiring dengan kemajuan smelter tersebut, Freeport juga masih melobi pemerintah Indonesia untuk memperpanjang relaksasi ekspor konsentrat tembaga PTFI sampai dengan Desember 2024.
Berdasarkan laporan FCX kuartal III/2023, izin ekspor konsentrat tembaga PTFI sebesar 1,7 juta metrik ton yang diperoleh pada 24 Juli 2023 hanya berlaku hingga Mei 2024.
President Freeport-McMoRan Kathleen Quirk mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk berdiskusi dengan pemerintah Indonesia saat ini ihwal kelanjutan ekspor konsentrat tembaga dan lumpur anoda sampai akhir Desember 2024 nanti.
"Kami bekerja sama erat dengan pemerintah Indonesia untuk dapat melanjutkan ekspor konsentrat dan slime anoda hingga smelter dan precious metal refinery beroperasi penuh, dan kami berharap pada akhir tahun ini PTFI akan menjadi produsen logam yang terintegrasi penuh," ujar Kathleen dalam Earnings Conference Call Kuartal I/2024 pada Selasa (23/4/2024)