Bisnis.com, JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatatkan kenaikan produksi dan penjualan yang signifikan, baik komoditas tembaga maupun emas, sepanjang kuartal I/2024.
Berdasarkan laporan kinerja kuartal I/2024 Freeport-McMoRan Inc. (FCX), yang merupakan salah satu pemegang saham PTFI, dikutip Kamis (25/4/2024), produksi tembaga PTFI pada Januari-Maret 2024 mencapai 491 juta pound. Angka ini naik 49,24% dibandingkan dengan kuartal I/2023 yang hanya memproduksi 329 juta pound.
Seiring dengan naiknya produksi, penjualan komoditas tembaga PTFI juga mengalami kenaikan pada kuartal I/2024. Tercatat angka penjualan tembaga mencapai 493 juta pound tembaga, melesat 148,98% dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun 2023 yang hanya mencapai 198 juta pound tembaga.
Namun, harga jual rata-ratanya mengalami penurunan dari US$4,07 per pound pada kuartal I/2023 menjadi US$3,97 per pound pada kuartal I/2024.
Di sisi lain, untuk produksi emas perusahaan yang beroperasi di Papua itu sepanjang Januari—Maret 2024 mencapai 545.000 ounce. Capaian ini naik 35,57% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yakni 402.000 ounce.
Kenaikan produksi emas juga diikuti dengan naiknya penjualan komoditas tersebut. Pada kuartal pertama tahun ini, PTFI membukukan penjualan emas sebanyak 564.000 ounce atau melonjak 112% dibandingkan dengan kuartal I/2023 yang mencapai 266.000 ounce.
Baca Juga
Harga jual rata-rata emasnya juga mengalami kenaikan, yakni mencapai US$2.145 per ounce. Harga jual tersebut lebih tinggi dari rata-rata harga jual pada periode yang sama tahun lalu senilai US$1.949 per ounce.
Chairman & CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson mengatakan, penjualan emas dan tembaga yang meningkat dua kali lipat pada kuartal I/2024 tersebut terutama mencerminkan tingkat penambangan dan penggilingan, serta kadar bijih yang lebih tinggi.
"Penjualan kuartal pertama tahun 2023 juga juga dipengaruhi oleh gangguan terkait cuaca dan penangguhan awal pengakuan penjualan terkait PT Smelting," ujar Richard dalam laporan kinerja.
Sementara itu, volume penjualan konsolidasi dari PTFI sepanjang 2024 diperkirakan mencapai sekitar 1,7 miliar pound tembaga dan 2 juta ounce emas.
Angka tersebut mencakup ekspor konsentrat tembaga dan slime anoda dari Juni 2024 hingga Desember 2024 dengan total 0,4 miliar pound tembaga dan 0,9 juta ounce emas.
Untuk volume produksi tembaga dan emas konsolidasi dari PT-FI pada tahun 2024 diperkirakan akan melebihi volume penjualan tahun 2024, mencerminkan penangguhan sekitar 90 juta pound tembaga dan 120.000 ounce emas yang akan diproses di proyek smelter Indonesia dan dijual sebagai logam olahan pada masa mendatang.
“Proyeksi volume penjualan bergantung pada kinerja operasional, perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga, dan slime anoda PTFI setelah bulan Mei 2024, kondisi yang berhubungan dengan cuaca, dan faktor-faktor lain,” tutur Richard.