Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Conrad Pertimbangkan Jual Sebagian Hak Partisipasi di Blok Meulaboh & Singkil

Conrad Asia Energy Ltd tengah mempertimbangkan untuk menjual sebagian hak partisipasi di Blok Meulaboh dan Singkil.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Conrad Asia Energy Ltd (ASX:CRD) tengah mempertimbangkan untuk menjual sebagian hak partisipasi atau participating interest (farm-down) mereka di Blok Offshore North West Aceh (ONWA) atau Meulaboh dan Offshore South West Aceh (OSWA) atau Singkil. 

Pertimbangan itu muncul setelah sejumlah perusahaan migas menunjukkan minat mereka untuk bergabung pada kegiatan eksplorasi di blok laut dalam Aceh tersebut. 

“Proyek gas di Aceh telah berkembang cepat dari apa yang kami kira dengan ketertarikan pihak ketiga yang muncul pada penemuan di laut dalam kami,” kata Conrad Managing Director and Chief Executive Officer Miltos Xynogalas, dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (29/4/2024). 

Apalagi, kata Miltos, daya pikat Blok Meulaboh dan Singkil turut diperkuat dengan penemuan - penemuan gas berhasil di Laut Andaman, yang berdekatan dengan dua lapangan tersebut. 

Conrad memegang 100% kepemilikan Blok Meulaboh dan Singkil, yang diberikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Januari 2023 lalu. Dua blok itu mencakup luas sekitar 20.000 kilometer persegi dengan masing-masing kontrak memiliki jangka waktu 30 tahun. 

Akhir tahun lalu, Conrad mengumumkan identifikasi awal sumber daya gas prospektif atau cadangan probabilitas (P50,100%) dengan perkiraan lebih dari 15 triliun kaki kubik atau trillion cubic feet (Tcf), yang mana 11 Tcf berpotensi menjadi bagian neto perusahaan berbasis di Singapura tersebut. 

“Conrad memiliki sumber daya kontinjensi [contingent resources] sebesar 161 miliar kaki kubik [Bcf], 2C, dapat diatribusikan bersih, yang mewakili peluang pertumbuhan produksi besar bagi Conrad dengan komersialisasi gas dalam tahap evaluasi,” kata Miltos.

Sebagai bagian dari komitmen kerja pasti (KKP) atas dua blok itu, Conrad tengah mengevaluasi kembali prospek sumber daya gas lewat interpretasi data seismik 2D seluas sekitar 17.000 kilometer. Selain itu, Conrad turut melakukan analisis atas 16 sumur yang ada pada konsesi tersebut.  

Conrad berencana untuk melakukan survei seismik 3D dan pemrosesan ulang seismik 2D di dua blok tersebut untuk memastikan hitung-hitungan awal sumber daya potensial tersebut. Setiap blok nantinya akan melakukan satu pengeboran sumur pada tahun ke-3 kontrak kerja sama (KKS) pada 2025 mendatang. 

“Selama kuartal pertama ini, kami telah menandatangani MoU dengan PGN untuk bekerjasama dalam pengembangan gas atau LNG dan infrastruktur untuk komersialisasi gas ONWA dan OSWA tersebut,” kata dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian ESDM menetapkan Conrad Asia Energy Ltd sebagai pemenang lelang dua WK, yakni Meulaboh dan Singkil dengan komitmen pasti 3 tahun pertama mencapai total US$30 juta atau setara dengan Rp470,4 miliar akhir 2022 lalu. 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan, penetapan itu berdasar pada hasil penilaian atas dokumen partisipasi peserta lelang.  

“Pemenang lelang untuk WK ONWA Meulaboh adalah Conrad Asia energy Ltd dengan signature bonus US$50.000 dan komitmen pasti US$15 juta,” kata Tutuka saat memberi keterangan pers seperti dikutip dari akun Youtube Ditjen Migas, Selasa (8/11/2022).  

Selanjutnya, Conrad Asia energy Ltd turut mendapatkan hak pengelolaan WK OSWA Singkil dengan bonus tanda tangan atau signature bonus US$50.000 dan komitmen pasti sebesar US$15 juta. 

Kedua blok migas yang dimenangkan itu diproyeksikan memiliki sumber daya yang cukup melimpah. Blok Meulaboh diestimasikan memiliki sumber daya minyak mencapai 800 juta barel minyak (millions barrels of oil/mmbo) dan gas sekitar 4,8 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/Tcf).  

Sementara itu, potensi sumber daya minyak untuk Blok Singkil berada di kisaran 1,4 miliar barel minyak (billion barrels of oil/BBO) dan gas sebesar 8,6 Tcf. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper