Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

26 Tahun Tertidur, Kelanjutan Blok Masela Mulai Temui Titik Terang

Proyek Blok Masela di Maluku, setelah 26 tahun lebih tak kunjung produksi, kini memasuki tahap desain detail (FEED).
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai / Kementerian ESDM
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai / Kementerian ESDM

Bisnis.com, JAKARTA — Nasib proyek Lapangan Abadi, Blok Masela di Maluku mulai menemui titik terang usai Inpex Masela, Ltd memulai pengerjaan desain detail atau front end engineering design (FEED).

Terbaru, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menerima Surat Penetapan Pemenang (Letter of Award/LoA) untuk kontrak pekerjaan pada proyek tersebut.

Proyek Lapangan Abadi, Blok Masela memang telah lama tertidur. Meski kontrak pengelolaan Blok Masela telah diteken lebih dari 26 tahun lalu, proyek ini tak kunjung beroperasi.

Adapun, Inpex melalui anak usahanya, Inpex Masela, Ltd mengelola Lapangan Gas Abadi dengan hak partisipasi 65%, bersama mitra PT Pertamina Hulu Energi Masela (20%) dan Petronas Masela Sdn. Bhd. (15%).

Pengerjaan FEED Lapangan Abadi, Blok Masela meliputi peninjauan dan pendefinisian spesifikasi fasilitas yang akan memproduksi dan memproses hidrokarbon dari Lapangan Gas Abadi, serta kilang LNG darat (OLNG).

Pengerjaan FEED akan terdiri atas empat paket. Pertama, untuk OLNG. Kedua, produksi terapung, penyimpanan dan pembongkaran (FPSO). Ketiga, subsea umbilicals, risers and flowlines (SURF). Keempat, pipa ekspor gas (GEP).

Adhi Karya pun terpilih untuk mengerjakan FEED untuk OLNG. Proyek prestisius ini diraih Adhi Karya bersama KBR dan Samsung E&A melalui kerja sama joint operation.

"Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa ADHI dipercaya sebagai preferred partner oleh perusahaan EPC [engineering, procurement & construction] internasional berkat keunggulan kompetensi engineering dan pengalaman panjang dalam mengelola proyek-proyek energi berskala nasional," tulis Adhi Karya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Selasa (12/8/2025).

Perusahaan juga menyatakan, dengan rekam jejak lebih dari 20 proyek EPC di sektor migas, petrokimia, pembangkit listrik, dan industri strategis di seluruh Indonesia, Adhi Karya optimistis keterlibatannya pada proyek LNG Abadi akan menjadi tonggak penting. Hal ini juga memperkuat posisi perusahaan sebagai mitra strategis kelas dunia dalam pembangunan energi nasional dan global.

"Adhi Karya berkomitmen penuh untuk mendukung kelancaran pelaksanaan proyek LNG Abadi ini dengan mengerahkan sumber daya terbaik dan standar mutu tinggi," kata perusahaan.

Selain Adhi Karya, terdapat sejumlah perusahaan lain yang juga terlibat dalam pengerjaan FEED Lapangan Abadi, Blok Masela.

Perinciannya,untuk FEED FPSO akan dikerjakan bersama kontraktor PT Technip Engineering Indonesia (kontraktor utama), PT Technip Indonesia, PT JGC Indonesia (konsorsium), PT Saipem Indonesia (kontraktor utama), PT Tripatra Engineers & Constructors, PT Tripatra Engineering, dan PT McDermott Indonesia (konsorsium). Sementara itu, FEED GEP dan SURF dikerjakan bersama kontraktor PT Worley SEA Indonesia.

Proyek LNG Abadi mencakup pembangunan dua train OLNG dengan total kapasitas produksi sebesar 9,5 juta metrik ton per tahun (mtpa), penyaluran gas pipa sebesar 150 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) untuk kebutuhan domestik, dan produksi kondensat sekitar 35.000 barel per hari (bcpd).

Proyek ini telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai proyek LNG dengan fasilitas carbon capture dan carbon storage facility yang menangkap emisi karbon yang dihasilkan dalam proses dan menyimpannya di area offshore mine.

Dengan teknologi ini, proyek akan menghasilkan pasokan energi rendah karbon yang stabil, berkontribusi pada ketahanan energi nasional sekaligus mendukung komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi global.

Proyek Lapangan Abadi diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui penyediaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Proyek ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru, peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal, pengembangan infrastruktur pendukung, serta peluang usaha bagi UMKM di sekitar lokasi proyek.

Produksi Ditarget 2029


Seiring dengan pengerjaan FEED, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan proyek Lapangan Abadi, Blok Masela on stream atau berproduksi pada 2029.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan, pihaknya bakal mengawal Inpex Masela untuk mempercepat sejumlah perizinan. Salah satunya, seperti analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).

"Kita mau percepat pelepasan kawasan hutan. Kan pemerintah urusannya perizinan, ya sudah itu mau kita selesaikan," ucap Djoko di Kantor Kementerian ESDM, Senin (4/8/2025) lalu.

Oleh karena itu, dia pun menargetkan proyek Lapangan Abadi dapat on stream pada 2029.

"2029 sih berharap paling telat ya sudah harus on stream," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro