Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengucurkan anggaran Rp8 triliun untuk pengembangan komoditas perkebunan strategis.
Amran menjelaskan bahwa komoditas itu mencakup kelapa, kakao, tebu, pala, dan jambu mete, dengan perluasan lahan mencapai 800.000 hektare (ha).
“Ini kita akan membantu petani-petani seluruh Indonesia. Total luasan kurang lebih 800.000 ha. Insyaallah nanti melibatkan sekitar 1 juta orang pekerja,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).
Lebih lanjut, Amran memaparkan bahwa PT Perkebunan Nusantara (PTPN) akan menjadi ujung tombak dari program pengembangan komoditas perkebunan ini.
Tebu menjadi salah satu komoditas yang mendapatkan atensi lebih. Kementan menyatakan bakal melakukan penanaman kembali alias replanting sekitar 100.000 ha tebu dalam beberapa bulan ke depan.
“Nanti khususnya tebu, kita replanting kurang lebih 100.000 dan kemungkinan besar kita akan selesaikan dalam waktu 6 bulan,” tuturnya.
Baca Juga
Dengan demikian, jika program ini terus berlanjut, Amran menargetkan bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada gula putih dalam waktu 2 tahun ke depan.
Terpisah, Mahmudi selaku Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mengatakan bahwa pihaknya menargetkan produksi gula dapat menembus 1 juta ton pada akhir tahun ini.
Dia memaparkan capaian produksi gula perseroan pada tahun lalu berkisar 850.000 ton. Dengan demikian, target pertumbuhan produksi gula yang ditetapkan PTPN III mencapai 15% secara tahunan.
Menurut Mahmudi, kontribusi dari PTPN diharapkan mampu mendorong produksi gula nasional yang pada 2024 lalu mencapai 2,4 juta ton.
“Tahun lalu [produksi gula nasional] 2,4 juta ton, tahun ini kita merencanakan minimum 2,7 juta ton. Mudah-mudahan ini menjadi produksi tertinggi secara nasional,” ujarnya saat ditemui wartawan.