Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meninjau pembangunan fasilitas floating liquefied natural gas (FLNG) atau LNG terapung untuk proyek gas di Papua Barat.
FLNG itu nantinya akan mengolah gas dari Lapangan Asap Kido Merah (AKM) oleh Genting Oil Kasuri. Menurut Bahlil, pembangunan FLNG ini ditargetkan rampung pada kuartal I/2027 dan mulai beroperasi di Fakfak pada kuartal kedua hingga ketiga di tahun yang sama.
Untuk memastikan target tersebut, Bahlil pun meninjau langsung pembangunan FLNG itu ke China, tepatnya di galangan kapal Wison New Energies, Kota Nantong.
“Fasilitas LNG terapung ini diperkirakan selesai pada awal 2027 dan akan mulai berproduksi di Papua Barat beberapa bulan setelahnya,” ujar Bahlil melalui keterangan resmi, Rabu (1/8/2025).
Menurutnya, kapal FLNG yang tengah dikerjakan memiliki kapasitas produksi hingga 1,2 juta metrik ton LNG per tahun, dengan nilai investasi sekitar US$963 juta atau setara Rp15,62 triliun (asumsi kurs Rp16.220 per US$).
Bahlil menyebut, kehadiran fasilitas ini akan menjadi yang pertama di Indonesia sekaligus FLNG yang kesembilan di dunia.
Adapun, kunjungan ke galangan kapal ini merupakan tindak lanjut dari inspeksi Bahlil ke Lapangan AKM pada Juni 2025. Saat itu, dia menegaskan pentingnya memvalidasi progres pembangunan fasilitas yang disebut sebagai FLNG terbesar di Indonesia tersebut.
Pembangunan FLNG ini berawal dari kesepakatan yang ditandatangani pada Juni 2024 antara Genting Group melalui anak usahanya, PT Layar Nusantara Gas, dan Wison New Energies. Nantinya, FLNG akan menerima pasokan gas dari proyek AKM yang diproyeksikan memproduksi 330 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd) mulai 2027.
Wison Nantong Yard merupakan fasilitas galangan kapal yang beroperasi sejak 2006 di Kawasan Industri Teknologi Tinggi Nantong, Provinsi Jiangsu, sekitar 135 km dari kantor pusat Wison di Shanghai.
Fasilitas ini khusus membangun struktur terapung seperti hull floating LNG dan tangki SPB (self-supporting prismatic type B), serta menyediakan layanan EPCIC (engineering, procurement, construction, installation, commissioning).
Dengan kapasitas produksi hingga lima unit per tahun, Nantong Yard mampu merakit FLNG, kapal pengangkut LNG, FSRP (floating storage regasification power barge), sekaligus mengekspor modul dan tangki besar secara massal.
Bahlil Cek Proyek LNG Terapung Raksasa RI ke China, Beroperasi 2027
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meninjau pembangunan FLNG di China untuk proyek gas Papua Barat, yang ditargetkan selesai dan beroperasi pada 2027.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M Ryan Hidayatullah
Editor : Denis Riantiza Meilanova
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

57 detik yang lalu
Beras Premium & Medium Dihapus, Ini Kata Mentan soal HET Satu Harga

16 menit yang lalu
Kopdes Gagal Bayar Tak Wajib Kembalikan Talangan dari Dana Desa

57 menit yang lalu