Bisnis.com, JAKARTA — Proyek gas dari Lapangan Asap, Kido, dan Merah yang dikelola Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) di Blok Kasuri, Papua Barat resmi menjadi proyek strategis nasional (PSN) pada awal tahun ini.
Blok yang dikelola GOKPL, entitas Genting Group yang dikendalikan taipan dan pengusaha resor judi asal Malaysia, Lim Kok Thay tersebut ditargetkan onstream pada kuartal IV/2025 lewat fasilitas gas alam cair apung atau floating liquefied natural gas (FLNG).
Adapun, rencana onstream lapangan itu telah lama tertunda sejak hak pengelolaan dipegang pada 2008 lalu.
“Ada satu proyek PSN yang baru yang sudah disetujui, yakni Asap Kido Merah, Genting Oil Kasuri,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Estimasinya, Dwi mengatakan, lapangan ini bisa menghasilkan gas mencapai 330 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).
Di sisi lain, PSN anyar ini diperkirakan bakal menelan investasi sekitar US$3,37 miliar setara dengan Rp51,16 triliun (asumsi kurs Rp15.505 per dolar AS).
Baca Juga
“Saat ini progres HoA [head of agreement], gas sales agreement PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dan update FEED [front end engineering design] selesai dilaksanakan 100%, ini sudah jalan di Papua Barat,” kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyetujui revisi rencana pengembangan lapangan atau plan of development (PoD) I Lapangan Asap, Kido, dan Merah Blok Kasuri pada awal Februari 2023.
Lewat persetujuan itu, gas inplace pada wilayah kerja itu yang sebelumnya diidentifikasi sebesar 1.735 miliar standar kaki kubik per hari (Bscfd) naik menjadi 2.673,7 Bscf. Sementara itu, potensi cadangan naik dari 1.031,33 Bscf menjadi 2.244,45 Bbscf.
Selepas revisi PoD I, GOKPL turut menandatangani head of agreement (HoA) dengan PKT sebelum merampungkan perjanjian jual beli gas atau gas sales agreement (GSA).
Rencananya, GOKPL bakal mengalirkan gas sebesar 102 BBtud untuk produksi Ammonia 2.500 metric ton per day (mtpd) dan urea sebesar 3.500 mtpd. Pabrik nantinya akan dibangun oleh Pupuk Kaltim dengan nilai investasi sekitar US$1,5 miliar.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, produksi lapangan gas dari Blok Kasuri bakal diarahkan untuk memenuhi potensi permintaan yang meningkat dari industri pupuk di kawasan Papua.
"Produksi dari lapangan gas ini akan diperuntukkan untuk membangun satu pabrik pupuk di Papua dan membangun pabrik LNG," kata Arifin.