Bisnis.com, JAKARTA - Industri hulu migas Indonesia mencatatkan sejarah baru dengan adanya penemuan besar atau giant discovery potensi gas bumi dua kali berturut-turut sepanjang 2023. Bahkan, potensinya disebut-sebut masuk sebagai salah satu temuan eksplorasi migas terbesar di dunia pada tahun lalu.
Penemuan tersebut memberikan angin segar bagi iklim investasi hulu migas dan diyakini mampu menarik kembali minat pemain migas global untuk berinvestasi di Indonesia.
Temuan-temuan potensi cadangan gas baru dalam 2 tahun terakhir ini menunjukkan bahwa potensi gas yang dimiliki Indonesia relatif besar.
Adapun, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral per Januari 2023, cadangan terbukti atau proven reserves minyak bumi di Indonesia mencapai 2,41 miliar barel minyak (BBO), sedangkan cadangan terbukti gas bumi atau proven reserves berada pada angka 35,3 triliun kaki kubik (TCF).
Berikut deretan penemuan cadangan gas jumbo di Indonesia:
1. Layaran-1 Blok South Andaman
Penemuan jumbo teranyar berasal dari Blok South Andaman. Pada Desember 2023, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Mubadala Energy mengumumkan penemuan gas yang signifikan dari sumur eksplorasi Layaran-1 Blok South Andaman, sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatra bagian utara.
Sumur eksplorasi Layaran-1 merupakan sumur dalam pertama yang dioperasikan Mubadala, perusahaan energi internasional yang berkantor pusat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Sumur dibor hingga kedalaman 4.208 meter pada kedalaman air laut 1.207 meter.
Baca Juga
Di sumur tersebut ditemukan kolom gas yang luas dengan ketebalan lebih dari 230 meter di oligocene sandstone reservoir. Akuisisi data lengkap termasuk wireline, coring, sampling dan production test (DST) telah dilakukan. Sumur dengan sukses mengalirkan kualitas gas yang sangat baik dengan kapasitas 30 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).
Berdasarkan laporan dari Mubadala Energy (South Andaman) RSC LTD, temuan sumur Layaran-1 memiliki potensi mencapai 6 TCF gas-in-place. Penemuan ini disebut-sebut masuk ke dalam tiga besar dunia.
“Industri hulu migas akan mencatatkan sejarah baru, pertama kalinya Indonesia mendapatkan dua kali penemuan besar dunia dalam tahun yang sama di 2023,” Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, beberapa waktu lalu.
Penemuan gas besar secara beruntun pada 2023 menunjukkan keberhasilan kegiatan eksplorasi yang menjadi tema utama industri hulu migas pada 2023 dan akan dilanjutkan pada 2024.
Dwi menyampaikan, penemuan gas besar di South Andaman akan meningkatkan daya saing industri hulu migas Indonesia dan mendorong peningkatan investasi hulu migas di masa mendatang.
“Kami optimistis, perusahaan migas global, international oil company akan kembali menempatkan Indonesia sebagai portofolio investasinya. Giant discovery secara beruntun mudah-mudahan menjadi game changer industri hulu migas nasional”, tuturnya.
Sementara itu, CEO Mubadala Energy Mansoor Mohammed Al Hamed mengatakan, temuan ini bakal membawa peluang komersial yang signifikan bagi perusahaan di tengah momentum transisi energi saat ini.
“Hal ini bukan hanya merupakan perkembangan signifikan bagi Mubadala Energy namun juga merupakan tonggak sejarah besar bagi ketahanan energi Indonesia,” kata Mansoor.
Selain itu, dia menambahkan, penemuan baru yang terkonfirmasi ini merupakan keberhasilan kedua berturut-turut bagi Mubadala Energi di Lapangan Andaman, setelah keberhasilan Timpan-1 di KKS Andaman II.
“Penemuan-penemuan ini menambah volume kontingen material dan memberikan landasan bagi pertumbuhan berkelanjutan Mubadala Energy di wilayah tersebut,” kata dia.
2. Geng North-1 Blok North Ganal
Penemuan cadangan gas jumbo juga berhasil ditemukan dari sumur eksplorasi Geng North-1, Wilayah Kerja North Ganal, Kalimantan Timur oleh raksasa migas asal Italia, Eni pada Oktober 2023.
Berdasarkan keterangan resmi Eni, perkiraan awal menunjukkan total struktur yang ditemukan sebesar 5 TCF gas dengan kandungan kondensat sekitar 400 Mbbls.
Sumur Geng North-1 dibor dengan kedalaman 5.025 meter pada kedalaman air 1.947 meter, melewati kolom gas setebal sekitar 50 meter di reservoir batu pasir miocene dengan sifat petrofisika yang baik.
Uji produksi sumur telah berhasil dilakukan untuk penilaian menyeluruh atas penemuan gas, meskipun dibatasi oleh fasilitas pengujian, studi ini memungkinkan untuk memperkirakan kapasitas sumur hingga 80-100 MMscfd dan sekitar 5-6 kbbld kondensat.
Temuan itu bakal berkontribusi signifikan pada pembentukan hub produksi gas baru, di bagian utara cekungan Kutai. Selain itu. temuan itu bakal terhubung dengan fasilitas LNG Bontang, Kalimantan Timur.
“Diperkirakan, selain Geng North, lebih dari 5 Tcf gas terdapat pada lapangan yang belum dikembangkan dalam blok tersebut, potensi eksplorasi multi-Tcf yang signifikan sedang dalam tahap pematangan melalui studi yang sedang berlangsung,” tulis Eni dalam pernyataan resminya.
Dengan perkiraan awal discovered resources sebesar kurang lebih 609 MMBOE (recoverable), laporan ini menjadikan temuan di sumur Geng North-1 menjadi salah satu dari tiga besar temuan eksplorasi dunia pada 2023.