Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menargetkan pengerjaan pipa transmisi gas ruas Dumai-Sei Mangke bisa selesai pada 2027 mendatang.
Pengerjaan proyek itu menjadi krusial untuk mengantisipasi potensi kelebihan pasokan gas dari Laut Andaman nantinya.
“Tahun ini sudah mulai, 2027 harus selesai Dumai-Sei Mangke 400 kilometer,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Saat ini, Kementerian ESDM tengah mengeksekusi proyek pipa Cirebon-Semarang (Cisem) tahap II (ruas Batang-Kandang Haur Timur) setelah tahap I (ruas Semarang-Batang) rampung seluruhnya. Proyek Cisem tahap II itu diperkirakan menelan investasi sekitar Rp3,3 triliun.
Investasi pipa dengan panjang 240 kilometer (km) itu seluruhnya bakal dibayar lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan skema multi-years contract untuk periode proyek 2024-2025.
“Jadi nanti kalau ada gas [dari Andaman], gas itu selain untuk pupuk dan petrokimia di Lhokseumawe, kita tarik juga ke bawah,” kata dia.
Baca Juga
Selain itu, dia menambahkan, kementeriannya juga tengah berpikir untuk membangun kilang gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) baru di sekitaran Aceh.
“[Potensi] 11 triliun kaki kubik kan gede kita pikir juga untuk bangun LNG di sana,” kata Arifin.
Menurut dia, fasilitas kilang LNG Arun yang saat ini ada di Aceh tidak dapat dimanfaatkan untuk menyerap potensi gas yang terbilang besar itu nantinya. Dengan demikian, dia menggarisbawahi, pembangunan fasilitas kilang anyar diperlukan.
“[Fasilitas kilang LNG Arun] kan sudah 'busuk' semua, kayaknya ga bisa dipakai itu,” kata dia.
Seperti diketahui, duet Harbour Energy & Mubadala Energy berhasil mengidentifikasi temuan potensi gas yang signifikan di Andaman II dan South Andaman, yang menjadi bagian dari portofolio Laut Andaman tersebut.
Anak usaha Harbour Energy, Premier Oil berhasil mengidentifikasi tambahan sumber daya kontigen (2C) 80 juta barel setara minyak (MMboe) dan potensi gas (multi-TCF play) yang signifikan pada Wilayah Kerja (WK) Andaman II pada 2022. Kementerian ESDM memperkirakan potensi sumber daya gas di blok migas itu berada di sekitaran 5 triliun kaki kubik (Tcf) sampai dengan 6 Tcf.
Selanjutnya, pada akhir 2023, Mubadala Energy berhasil menemukan potensi sumber daya gas 6 Tcf pada kegiatan eksplorasi Sumur Layaran-1 Blok South Andaman, sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatra bagian utara.
Di sumur tersebut ditemukan kolom gas dengan ketebalan lebih dari 230 meter di oligocene sandstone reservoir. Akuisisi data lengkap termasuk wireline, coring, sampling dan production test (DST) telah dilakukan. Sumur dengan sukses mengalirkan kualitas gas yang sangat baik dengan kapasitas 30 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).
Berdasarkan laporan dari Mubadala Energy (South Andaman) RSC LTD yang menyatakan bahwa dari temuan sumur Layaran-1 memiliki potensi mencapai 6 Tcf gas-in-place, maka penemuan ini bisa melebihi dari penemuan sumur Geng North-1, cekungan Kutai dan masuk ke dalam tiga besar dunia.