Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja ESDM Semester I/2025, Pengamat Soroti Tantangan Hilirisasi dan Kepastian Hukum

Kinerja ESDM semester I/2025 baik, namun tantangan hilirisasi, investasi, dan kepastian hukum masih perlu diatasi untuk mencapai target akhir tahun.
Gedung Kementerian ESDM/ Bisnis.com - Lukman Nur Hakim
Gedung Kementerian ESDM/ Bisnis.com - Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru saja merilis realisasi kinerja sektor ESDM sepanjang semester I/2025. Pengamat pun memberikan sejumlah catatan atas kinerja Kementerian ESDM. 

Dalam paparannya, Kementerian ESDM mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor ESDM mencapai Rp 138,8 triliun per semester I/2025. Angka ini mencapai 54,5% dari target tahun ini yang sebesar Rp254,5 triliun.

Sementara, realisasi investasi sektor ESDM mencapai US$13,9 miliar atau setara Rp226,14 triliun (asumsi kurs Rp16.269 per US$) per semester I/2025. Angka itu naik dibanding realisasi pada semester I/2024 yang sebesar US$11,2 miliar atau Rp182,21 triliun. 

Selanjutnya, akumulasi produksi minyak dan gas bumi (migas) mencapai 1.754.500 barel setara minyak per hari (BOEPD) sepanjang semester I/2025. Angka ini mencapai 111,9% dari target produksi 2025 yang sebesar 1.610.000 BOEPD.

Kementerian ESDM juga mencatat, kapasitas terpasang pembangkit mencapai 105 GW per semester I/2025. Angka ini meningkat 4,4 Gw dibanding 2024 yang sebesar 100,6 GW.

Dari jumlah kapasitas terpasang pembangkit mencapai 105 GW per pada semester I/2025 itu, energi baru terbarukan (EBT) mencapai 14,5% atau 15,2 GW. Sedangkan, realisasi konsumsi listrik per kapita telah mencapai 1.448 kWh per semester I/2025. Realisasi itu baru mencapai 98,9% dari target 1.464 kW tahun ini.

Di satu sisi, Kementerian ESDM juga mencatat realisasi produksi batu bara sebesar 357,60 juta ton pada semester I/2025 atau lebih rendah dari realisasi periode yang sama tahun lalu 406,06 juta ton.

Adapun pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN) campuran 40% biodiesel atau B40 mencapai 6,8 juta kiloliter (KL) per Juni 2025. Angka itu baru mencapai 50,4% dari target pemanfaatan B40 tahun ini yang sebesar 13,5 juta KL.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (PUSHEP) Bisman Bhaktiar menilai realisasi kinerja sektor ESDM pada semester I/2025 itu baik tetapi juga ada beberapa catatan penting. Catatan itu khususnya mengenai kasus hukum di sektor ESDM. Menurutnya, Kementerian ESDM pun harus mencermati hal tersebut.

"Catatan penting lainnya adalah banyaknya kasus hukum baik di sektor Migas, khususnya kasus korupsi di Pertamina dan PGN, di Ditjen Minerba banyak kasus korupsi tambang. Serta masalah yang belum terselesaikan dengan baik tentang subsidi dan distribusi LPG," ucap Bisman kepada Bisnis, Senin (11/8/2025).

Lebih lanjut, Bisman menilai dengan realisasi kinerja semester I, target 2025 bisa tercapai pada akhir tahun nanti. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian ESDM masih dihadapkan sejumlah tantangan.

Menurutnya, tantangan yang paling besar adalah meningkatkan investasi. Ini terutama untuk hilirisasi minerba dan membangun ekosistem industri berbasis pertambangan.  

Selain itu, tantangan harga komoditas pertambangan yang cenderung turun juga masih harus dihadapi Kementerian ESDM. Bisman mengingatkan, hal ini harus diantisipasi agar tidak berdampak meluas. 

Tak hanya itu, Kementerian ESDM juga harus menghadapi tantangan berupa potensi oversupply produksi batu bara, serta permasalahan regulasi yang perlu konsisten dan menjamin kepastian hukum, termasuk juga adanya perubahan (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) minerba dari 3 tahun sekali menjadi satu tahun sekali.

"Tantangan besar juga penyelesaian beberapa RUU yang macet gak selesai selesai, misal RUU EBET, RUU Migas, RUU Ketenagalistrikan, RUU Ketenaganukliran, serta juga perlunya perubahan RUU Energi," kata Bisman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro