3. Timpan-1, Blok Andaman II
Anak usaha Harbour Energy, Premier Oil berhasil mengidentifikasi tambahan sumber daya kontigen (2C) 80 juta barel setara minyak (MMboe) dan potensi gas (multi-TCF play) yang signifikan di Wilayah Kerja Andaman II pada 2022.
Penemuan cadangan migas itu diperoleh setelah Premier Oil menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada kedalaman air 4.245 kaki. Sumur di bor secara vertikal total pada kedalaman 13.818 kaki di bawah laut. Berdasarkan pengujian awal, sumur mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD).
Kementerian ESDM memperkirakan potensi sumber daya gas di blok migas itu berada di sekitaran 5 TCF sampai dengan 6 TCF.
Namun, Harbour Energy belakangan mengkhawatirkan karakteristik dari reservoir sumur eksplorasi Timpan-1 yang meleset dari perkiraan awal perusahaan. Kendati blok itu lebih dahulu digadang-gadang bakal menjadi penemuan raksasa lapangan gas di Indonesia.
Dalam perkembangan lain, SKK Migas bersama Premier Oil memulai tajak sumur eksplorasi Gayo, Minggu (31/12/2023). Tajak sumur eksplorasi lanjutan dilakukan untuk menguji potensi cadangan migas di Blok Andaman II.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, menyoroti potensi besar WK Andaman II, terinspirasi dari penemuan cadangan migas yang signifikan melalui sumur eksplorasi Timpan-1 pada 2022.
Baca Juga
"Kami bersama KKKS yang aktif beroperasi di Laut Andaman berusaha untuk menggali kembali potensi cadangan migas di sana, salah satunya melalui pengeboran sumur eksplorasi Gayo-1," kata Hudi melalui siaran pers, Selasa (2/1/2024).