Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Manufaktur Kuartal I/2024 Kendor, Bahlil Minta Perbankan Lebih Aktif

Realisasi investasi sektor manufaktur tercatat sebesar Rp161,1 triliun pada kuartal I/2024, melanjutkan tren penurunan yang terjadi sejak tahun lalu.
Ilustrasi kegiatan manufaktur/JIBI
Ilustrasi kegiatan manufaktur/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Investasi/Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sektor manufaktur tercatat sebesar Rp161,1 triliun pada kuartal I/2024.

Berdasarkan data BKPM, nilainya turun dari kuartal IV/2023 sebesar Rp162,3 triliun, melanjutkan tren penurunan investasi dari kuartal III/2023 senilai Rp163,7 triliun.

Sementara, secara tahunan, investasi manufaktur mengalami pertumbuhan positif. Nilai investasi pada kuartal I/2023 yang tertanam mencapai Rp139,3 triliun atau 42,5% daru total investasi Rp328,9 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BPKM, Bahlil Lahadalia mengatakan investasi manufaktur yang juga memacu aktivitas hiliriasi masih didominasi oleh penanaman modal asing (PMA).

"Kalau kita lihat dari PMA dan PMDN, ini manufaktur di kuartal I/2024 PMA itu lebih banyak kepada manufaktur, sementara PMDN nya itu lebih banyak kepada sektor jasa. Jadi memang, sektor hilirisasi ini lebih banyak didorong oleh PMA kita," ujar Bahlil, Senin (29/4/2024).

Dia merinci, PMA di sektor manufaktur memiliki porsi 55,1% pada periode ini. Sedangkan, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) lebih banyak menyasar sektor jasa dengan porsi 53%.

Melihat kondisi ini, Bahlik tak menampik ada banyak pertanyaan terkait investasi asing yang menguasai bidang hilirisasi di Tanah Air.

"Jadi kalau pakar ekonomi mengatakan eknapa hilirsasi hanya dimanfaatkan oleh asing, ini pekerjaan rumah kita, dimana pertama perbankan kita harus terbuka kepada sektor hilirisasi," ujarnya.

Menurut Bahlil, selama perbankan nasional tidak merespons peluang hilirisasi sebagai kesempatan untuk meningkatkan kredit pinjaman industri, maka investasi manufaktur akan tetap didominasi investor asing.

Untuk itu, dia mendorong perbangkan lebih terbuka kepada nasabah industri yang berniat untuk meningkatkan aktivitas manufaktur dalam negeri.

"Saya pastikan kalau kreditnya di luar pasti mereka dana hasil ekspor dari komoditasnya akan meneyelsaikan cicilan pokok tanpa bunga dari pinjaman asal dimana negara itu ada," tuturnya.

Data BKPM menunjukkan realisasi investasi berdasarkan sektor pada triwulan I/2024 paling banyak di sektor primer senilai Rp169,2 triliun atau 42,1% dari total realisasi investasi triwulan ini Rp401,5 triliun.

Disusul oleh investasi manufaktur senilai Rp161,1 triliun atau 40,2% dari total investasi periode yang sama. Adapun, investasi manufaktur terdiri dari Rp112,5 triliun (55%) dan PMDN Rp48,6 triliun (24,7%).

Selanjutnya, investasi infrastruktur dan jasa sebesar Rp71,2 triliun atau 17,7% dari total investasi kuartal pertama tahun ini. Komposisinya sumber investasinya yakni PMA Rp27,2 triliun dan PMDN Rp48,6 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper