Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP Rei) Paulus Totok Lusida dianugerahi penghargaan "Tokoh Penggerak Properti Nasional" di Golden Property Awards yang dihelat Indonesia Property Watch (IPW) dan 99 Group.
Penghargaan itu diraih karena REI dinilai berjasa dalam memperjuangkan industri properti nasional di tengah situasi pandemi Covid-19.
Setahun lebih REI bersama sejumlah tokoh properti nasional berjuang untuk memperoleh relaksasi beragam kebijakan setelah pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020. “Ini [relaksasi] adalah perjuangan kita untuk semangat maju bersama," kata Totok saat menerima penghargaan dari CEO IPW Ali Tranghanda di Jakarta pada Kamis (21/10/2021).
Totok mengatakan pemerintah telah merespons masukan dari REI dan menerbitkan sejumlah relaksasi bagi sektor properti antara lain insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang diperpanjang hingga Desember 2021, dan pembebasan PPN Sewa Toko karena tidak sedikit anggota REI yang memiliki bisnis pusat perbelanjaan.
"Relaksasi PPN DTP terbukti manjur untuk mendorong pertumbuhan penjualan rumah segmen menengah atas. Insentif ini sangat bermanfaat bagi pengembang skala menengah atas," ungkap Totok.
Dia menegaskan dalam situasi pandemi ini, sinergi ekosistem antaraktor perumahan menjadi sangat penting. "Butuh kolaborasi kita semua dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik. Apalagi, industri properti tidak mengenal kompetisi karena yang ada justru saling menguatkan, saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.”
Baca Juga
Penghargaan serta apresiasi atas kinerja REI juga disampaikan CEO Lippo Group James T. Riady. "Kami mengapresiasi sinergi yang diupayakan REI. Tantangan ke depan lebih berat khususnya terkait dengan Covid-19. Perjuangan perlu terus dikembangkan, terutama di era kepengurusan Totok di REI," ucap James yang menerima Lifetime Achievement Award di Golden Property Award ini.
Merespons terbitnya UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja (UUCK) serta aturan pelaksananya, DPP REI membentuk Kelompok Kerja yang berisi perwakilan pengembang.
Pokja itu menawarkan masukan kepada pemerintah yang bertujuan agar UUCK dan aturan turunannya ramah investasi sekaligus memastikan percepatan penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Totok memberi contoh aturan jumlah rumah bersubsidi dalam ketentuan hunian berimbang berdasarkan tipologi kota. Selain itu, aturan bank tanah yang diharapkan dapat menyelesaikan persoalan ketersediaan tanah di perkotaan dan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan rumah bagi masyarakat bverpenghasilan rendah.
Berikutnya, REI juga menyuarakan landasan kepastian aturan kepenghunian bagi warga negara asing. REI pun terus berupaya memberi masukan terkait dengan implementasi UUCK, misalnya mendorong percepatan implementasi dan pemberian diskresi oleh pemerintah daerah dalam pemberlakuan ketentuan Perizinan Bangunan Gedung (PBG) sebagai peralihan dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Totok selanjutnya mengapresiasi langkah pemerintah karena beragam relaksasi kebijakan yang diterbitkan merupakan sinyal adanya perhatian besar terhadap industri properti nasional. "Perhatian besar dari pemerintah tentunya patut kita syukuri. Kami optimistis bahwa REI senantiasa menjadi mitra utama bagi pembangunan negeri ini.”