Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meyakini seluruh skenario yang telah disusun oleh pelaku usaha dalam upaya pemulihan pada tahun ini masih sangat bergantung kepada penanganan pandemi yang berlangsung di Indonesia.
Ketua Umum Apindo Hariyadi B.Sukamdani berpendapat penanganan pandemi juga bukan semata terletak pada kecepatan melakukan vaksinasi tetapi perihal penyediaan vaksin yang mencukupi target pemerintah.
"Bahwa semua skenario yang telah disusun itu adalah tergantung kembali lagi kepada bagaimana kita bisa mengatasi pandemi ini. Juga ketersediaan vaksin. Seperti kita ketahui tidak mudah tantangannya mendatangkan vaksin itu. Termasuk mengupayakan produksi vaksin dalam negeri," ujarnya, Selasa (20/4/2021).
Selain pasokan vaksin, Hariyadi juga menyebutkan dalam waktu dekat ujian yang paling besar terhadap mobilitas masyarakat adalah terkait dengan adanya larangan mudik mulai 6 Mei 2021 sampai dengan tanggal 17 Mei 2021. Hal itu mengakibatkan anggota INACA hanya dapat terbang secara terbatas.
Tak hanya itu, anggota Organda dan penumpang angkutan darat juga tertahan. Dia mencontohkan kondisi tersebut akan menekan semua kegiatan ekonomi.
“Kami di pariwisata sekarang ini juga sedang melihat korelasinya antara okupansi dengan meningkatnya kasus baru. Dan itu ternyata nggak ada korelasinya juga," imbuhnya.
Baca Juga
Sebelumnya, tim Riset Indonesian National Air Carriers Association (INACA) bersama dengan Universitas Padjajaran (Unpad) yang terdiri dari Prita Amalia dan Yayan Satyakti menyampaikan sejumlah poin dalam penyusunan White Paper.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, pemulihan sektor penerbangan diprediksi akan mulai membaik pada awal 2022 untuk penerbangan domestik dan kembali optimal pada 2024. Sedangkan untuk penerbangan internasional diprediksi akan mulai membaik pada akhir 2023 dan kembali optimal pada 2026.