Bisnis.com, JAKARTA – Rumah tapak dan properti logistik diprediksi masih menjadi subsektor yang bertahan pada tahun ini di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang tak jelas kapan berakhir, menurut konsultan properti JLL.
"Dengan stimulus-stimulus yang diberikan oleh pemerintah, kemungkinan rumah tapak dan logistik masih menjadi sektor yang cukup bertahan dalam kondisi saat ini," kata Head of Advisory JLL Vivin Harsanto pada Kamis (15/4/2021).
Dia menambahkan saat ini belum terlihat kebangkitan pasar properti secara signifikan meskipun sudah terdapat pergerakan di beberapa sektor. "Untuk properti perkantoran, mal, dan hunian vertikal seperti kondominium masih memerlukan waktu untuk kembali pulih."
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah seperti pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan uang muka (down payment/DP) 0 persen terlihat cukup memberikan dampak bagi pasar properti perumahan, khususnya rumah tapak.
Pengembang secara cermat mengambil peluang untuk menghabiskan stok produk rumah tapak ataupun kondominium yang hampir selesai dibangun atau siap huni tetapi belum terjual.
Hal ini juga merupakan sebuah peluang bagi para pembeli untuk mendapatkan produk yang sudah terbangun dengan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan pada kondisi normal. Diharapkan pemerintah dapat memberikan stimulus untuk menggairahkan sektor properti lainnya.
Baca Juga
Dalam kesempatan sama, Country Head JLL Indonesia James Allan menilai para investor dengan berhati-hati tetap aktif mencari peluang di tengah pandemi dan menaruh minat terhadap pasar properti di Indonesia, khususnya sektor perumahan, pergudangan, dan pusat data.
"Di sisi lain, stimulus dan kebijakan yang dilakukan pemerintah terhadap sektor properti diharapkan dapat merangsang pasar," kata James.