Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah memastikan kuota rumah subsidi yang bakal disalurkan melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun depan bakal mencapai 350.000 unit rumah.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menuturkan total anggaran yang dikucurkan untuk merealisasikan program FLPP TA 2026 tembus Rp40,1 triliun.
Perinciannya, sebesar Rp33,5 triliun bakal berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sebesar Rp6,6 triliun berasal dari PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).
"Dalam bentuk FLPP tadi untuk fasilitas likuiditas perumahan mencapai Rp33,5 triliun kemudian kita masih blending dengan SMF Rp6,6 triliun itu untuk membiayai pemilikan rumah untuk MBR," kata Sri Mulyani dikutip dari YouTube Kemenkeu RI, Senin (18/8/2025).
Adapun, program itu diperbesar penyalurannya guna menyediakan hunian yang sehat, aman dan nyaman bagi masyarakat khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra), Endang Kawidjaja mengaku menyambut baik keputusan tersebut.
Baca Juga
Dia mengatakan, keputusan pemerintah memberikan kepastian kuota sedari awal bakal mendorong pengembang untuk tidak ragu melakukan ekspansi bisnis dalam menyuplai rumah subsidi.
"Karena pengembang sudah di info dari tahun 2025 kami punya waktu untuk bersiap," ujar Endang kepada Bisnis, Senin (18/8/2025).
Pada saat yang sama, Endang juga mengaku optimistis kuota FLPP 350.000 unit yang bakal digulirkan pada tahun depan bakal terserap sepenuhnya.
"350.000 untuk tahun 2026 akan tercapai," tegasnya singkat.