Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berharap program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG), dapat mendorong pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan yang pada akhirnya meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB).
Mengutip Buku II Nota Keuangan dan RAPBN 2026, tertulis bahwa sektor transportasi dan pergudangan serta sektor penyediaan akomodasi dan makan minum diharapkan terus memperkuat kontribusi bagi perekonomian nasional pada 2026.
Untuk itu, pemerintah mengupayakan berbagai langkah strategis guna memperkuat kinerja sektor-sektor tersebut, melalui pengembangan destinasi wisata super prioritas/prioritas regeneratif, serta akselerasi sertifikasi halal untuk produk makanan-minuman.
“Serta beberapa langkah perbaikan logistik seperti dukungan logistik dalam perluasan program MBG, dan integrasi cold storage dalam proyek Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” sebagai tertulis dalam dokumen tersebut, dikutip pada Senin (18/8/2025).
Melihat pada kuartal II/2025, dua sektor tersebut berhasil tumbuh kuat didorong peningkatan mobilitas masyarakat dan dukungan Pemerintah. Masing-masing tumbuh 8,04% secara tahunan (year on year/YoY) dan 8,52%.
Peningkatan aktivitas transportasi ditunjukkan oleh kenaikan jumlah penumpang di berbagai moda transportasi, seperti kereta api, angkutan laut, dan penerbangan internasional. Jasa pergudangan dan kurir tumbuh 9,30% YoY, yang mencerminkan aktivitas e-commerce masih tinggi.
Baca Juga
Selain itu, kinerja positif kedua sektor tersebut juga didukung oleh peningkatan arus wisatawan domestik dan mancanegara. Jumlah kunjungan wisatawan nusantara meningkat 22,32% YoY dan wisatawan mancanegara naik 13,96%.
“Secara keseluruhan, kuatnya kinerja pariwisata didorong oleh momentum HBKN/libur sekolah, penyelenggaraan berbagai event budaya dan olahraga, serta dukungan pemerintah melalui stimulus ekonomi, termasuk diskon tiket transportasi dan diskon tarif tol,” tuturnya.
Maklum, demi mendorong daya beli dan ekonomi sesuai harapan, pemerintah menggelontorkan triliunan belanja pajak untuk memberikan diskon tiket transportasi berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP).
Lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang berhasil tumbuh kuat ini pun menjadi distributor keenam terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025, yang sebesar 6,21% dari total PDB.
Meski demikian, pertumbuhan kuartalan secara tahunan dari lapangan usaha tersebut terpantau melambat sejak tahun lalu. Di mana pada kuartal II/2024 mampu tumbuh 9,56% YoY dan kuartal I/2025 mencapai 9,01%.