Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BGN Ungkap Alasan Anggaran MBG Melonjak jadi Rp335 Triliun dalam RAPBN 2026

Anggaran MBG 2026 melonjak jadi Rp335 triliun dengan targetkan 82,9 juta penerima manfaat.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana jumpa pers mengenai perkembangan pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (12/8/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana jumpa pers mengenai perkembangan pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (12/8/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati.
Ringkasan Berita
  • Anggaran program makan bergizi gratis (MBG) dalam RAPBN 2026 melonjak menjadi Rp335 triliun untuk mendukung pembangunan infrastruktur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
  • Program MBG bertujuan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat, termasuk siswa, ibu hamil, dan balita, untuk meningkatkan kualitas gizi dan mengurangi stunting di seluruh Indonesia.
  • Selain meningkatkan gizi, program MBG juga diharapkan memberdayakan UMKM, memperkuat ekonomi lokal, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana merinci kenaikan anggaran untuk program makan bergizi gratis (MBG) menjadi Rp335 triliun dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Sebagai perbandingan, anggaran makan bergizi gratis atau MBG yang ditetapkan di APBN 2025 hanya berkisar Rp71 triliun. Dengan demikian, anggaran MBG pada RAPBN 2026 naik drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Padahal target penerima manfaat untuk program MBG pada 2025 dan 2026 masih tetap sama, yakni 82,9 juta orang.

Dadan menjelaskan dana untuk program MBG ditujukan untuk menyelesaikan seluruh pembangunan infrastruktur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dia menyebut, saat ini terdapat 5.885 SPPG yang beroperasi. Ke depannya, masih ada potensi penambahan SPPG mencapai 18.916.

Menurutnya, pembangunan 18.916 SPPG yang potensial itu perlu digalakkan mulai sekarang. Dengan begitu, pada Januari 2026 program MBG bisa dilaksanakan secara optimal.

Dadan menyebut ketika program MBG itu bisa berjalan optimal, pihaknya bisa menyerap APBN sebesar Rp25 triliun per bulan. Alhasil, selama 12 bulan data yang diserap dari APBN bisa mencapai sekitar Rp300 triliun.

"Di awal tahun 2026 kita akan full speed dan kita akan serap APBN Rp25 triliun per bulan ketika kita full speed dari Januari hingga Desember," ucap Dadan dalam konferensi pers RUU APBN 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Penambahan anggaran program MBG pada RAPBN menjadi Rp335 triliun pertama kali diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-1 Tahun Sidang 2025/2026 dan Penyampaian RAPBN Tahun Anggaran 2026 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. “Alokasi anggaran untuk MBG tahun 2026 kita alokasikan sebesar Rp335 triliun,” katanya.

Dia menegaskan program prioritas telah dilaksanakan di seluruh provinsi dan terus dibangun agar menjangkau wilayah Indonesia. “Kita hilangkan stunting dalam waktu yang secepat-cepatnya program MBG telah dilaksanakan di seluruh provinsi dan terus dibangun agar menjangkau seluruh pelosok negeri,” ujarnya.

Orang nomor satu di RI itu menyatakan melalui MBG, pemerintah akan membangun generasi unggul anak-anak, yang diharapkan akan melahirkan generasi unggul dari tubuh yang sehat dengan gizi yang terpenuhi.

Lebih lanjut, Prabowo menargetkan program MBG mampu menjangkau sebanyak 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita yang akan menerima manfaat asupan gizi optimal melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dibangun di Tanah Air.

“Ke depan, program ini [MBG] akan efektif memberikan manfaat yang lebih luas dan optimal bagi masyarakat MBG meningkatkan kualitas gizi masa anak-anak kita kualitas SDM masa depan Indonesia,” tuturnya.

Selain itu, sambung dia, program MBG juga untuk memberdayakan UMKM dan memperkuat ekonomi lokal, serta membuka peluang lapangan pekerjaan baru. “[MBG juga] menciptakan ratusan ribu lapangan pekerjaan baru dan memberdayakan jutaan petani, nelayan, peternak dan pelaku-pelaku UMKM,” tandasnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro